Sunday, December 2, 2012

Jepang Bisa Disiplin Indonesia ??


Jepang dan Indonesia memang negara yang berbeda dari sisi kemajuannya, terutama etika etika yang sampai hari ini masih dijaga oleh mereka. Terlepas dari perubahan zaman, jika melirik ke negara ini nilai nilai yang telah lahir sejak zaman restorasi meiji itu masih tetap bertahan. Tidak heran sampai hari ini negeri ini masih dikategorikan sebagai negeri yang beradab meskipun pernah menjajah Indonesia.

Bagaimana kita bisa belajar dari Jepang untuk membangun Indonesia? 12 hal di bawah ini bisa jadi introspeksi.  
 
1. Ketika di kendaraan umum:
Jepang: Orang-orang pada baca buku atau tidur.
Indonesia: Orang-orang pada ngobrol, ngegosip, ketawa-ketiwi cekikikan, ngelamun, dan tidur.

2. Ketika makan dikendaraan umum:
Jepang: Sampah sisa makanan disimpan ke dalam saku celana atau dimasukkan ke dalam tas, kemudian baru dibuang setelah nemu tong sampah.
Indonesia: Dengan wajah tanpa dosa, sampah sisa makanan dibuang gitu aja di kolong bangku/dilempar ke luar jendela.

 
 shibuya246.com
 
3. Ketika di kelas:
Jepang: Yang kosong adalah bangku kuliah paling belakang.
Indonesia: Yang kosong adalah bangku kuliah paling depan.

4. Ketika dosen memberikan kuliah:
Jepang: Semua mahasiswa sunyi senyap mendengarkan dengan serius.
Indonesia: Tengok ke kiri, ada yang ngobrol. Tengok ke kanan, ada yg baca komik. Tengok ke belakang, pada tidur. Cuma barisan depan aja yang anteng dengerin, itu pun karena duduk pas di depan hidung dosen!

5. Ketika diberi tugas oleh dosen:
Jepang: Hari itu juga siang atau malemnya langsung nyerbu perpustakaan atau browsing internet buat cari data.
Indonesia: Kalau masih ada hari esok, ngapain dikerjain hari ini!

6. Ketika terlambat masuk kelas:
Jepang: Memohon maaf sambil membungkukkan badan 90 derajat, dan menunjukkan ekspresi malu dan menyesal gak akan mengulangi lagi.
Indonesia: Slonong boy & slonong girl masuk gitu aja tanpa bilang permisi ke dosen sama sekali.

7. Ketika di jalan raya:
Jepang: Mobil sangat jarang (kecuali di kota besar). Padahal jepang kan negara produsen mobil terbesar di dunia, mobilnya pada ke mana ya?
Indonesia: Jalanan macet, sampai-sampai orang susah nyebrang & sering keserempet motor yg jalannya ugal-ugalan.
 
8. Ketika berangkat kantor:
Jepang: Berangkat naik kereta/bus kota. Mobil cuma dipakai saat acara liburan keluarga atau acara yang bersifat mendesak aja.
Indonesia: Gengsi dooonk... Masa naik angkot?!
 
 
Infrasturktur dan fasum (fasilitas umum) di Jepang dirancang dengan teliti. Tata kota menjadi perhatian penting untuk kenyamanan masyarakat.

 
9. Ketika jam kantor:
Jepang: Jalanan sepiiiii banget, kayak kota mati.
Indonesia: Ada Oknum pake seragam coklat2 pada keluyuran di mall-mall.

10. Ketika buang sampah:
Jepang: Sampah dibuang sesuai jenisnya. Sampah organik dibuang di tempat sampah khusus organik, sampah non organik dibuang di tempat sampah non organik.
Indonesia: Mau organik kek, non organik kek, bangke binatang kek, semuanya tumplek jadi satu dalam kantong kresek. (make it simple hahahaa)
 
 
Lihat pengalaman seorang blogger di tokyoroomfinder.

 
 
11. Ketika janjian ketemu:
Jepang: Ting...tong... semuanya datang tepat pada jam yg disepakati.
Indonesia: Salah satu pihak pasti ada dibiarkan sampai berjamur & karatan gara-gara kelamaan nunggu!

12. Ketika berjalan di pagi hari:
Jepang: Orang-orang pada jalan super cepat kayak dikejar doggy, karena khawatir telat ke tempat kerja atau sekolah.
Indonesia: Nyantai aja cyinn...! Si boss juga paling datangnya telat!
 
Sumber : Mindtalk. Apa Kabar Dunia.com
 
 
 
 

Saturday, December 1, 2012

IBU

Assalammualaikum, ada sebuah artikel yang sangat menyentuh, mengingatnya membuat kita rindu akan belaian kasih sayangnya terutama bagi teman teman yang jauh dari ibunya di perantauan. Ibu, seorang pahwalan yang sangat berjasa di dalam hidup kita. Mungkin di umur kita yang sudah dewasa seperti sekarang, terkadang kesibukan dunia seperti urusan kuliah, kerjaan maupun organisasi membuat kita menomorduakan dalam memberikan perhatian kepada orang tua, khususnya ibu. Padahal kalau dipikir pikir saat saat di mana kita sedang berkumpul dengan mereka bukankah saat yang tepat untuk bergantian kita memanjakan dan melayani mereka? Pun ternyata itu tak akan pernah terbalas saat mereka menjaga, memanjakan dan merawat kita sedari kecil hingga hari ini. Saat kesibukan melanda diriku, seorang bibi berkata, selagi orang tua masih hidup, apa salahnya kita selalu menyenangkan dan membahagiakan mereka? Selagi mereka masih hidup, bukankah itu waktu yang tepat untuk kita berbakti kepada mereka? Selagi mereka masih hidup manfaatkan momen momen terindah bersama mereka, agar penyesalan itu tidak datang di kemudian hari.That's right..:)
Mom and Dad, I Love u...
Berikut ada artikel khusus tentang ibu yang bersumber dari situsnya ustad yusuf mansyur :)


IBU…
Jika ada dirasa sesuatu yang mengganggu kalian…
Jika ada dirasa sesuatu yang menghimpit kalian…
Jika ada dirasa sesuatu yang membuat kalian resah, gelisah, galau… Mendekatlah ke bunda kalian…
Jika ada dirasa sesuatu yang begitu kalian inginkan… Jodoh, pekerjaan, bahkan kekayaan… Mendekatlah juga ke bunda kalian…
Doanya bahkan bisa membuat kalian semua mendapatkan surga dan Allah.
Doa seorang bunda sanggup u/ membuat Rasulullah memberikan syafaat di hari yang seharusnya sulit u/ seseorang mendapat syafaat. Yakni di padang mahsyar.
Doa seorang bunda sanggup membuat Allah mengeluarkan seseorang dari neraka-Nya, dan berganti dg keridhaan-Nya.
Apalagi u/ hal-hal yg sifatnya dunia… Hutang, jodoh, pekerjaan, karir, penyakit…
Juga u/ hal-hal yang murah di mata Allah, yakni mobil, motor, rumah, hotel, apartemen, kekayaan…
Jika ada wakil Allah di bumi ini… Dialah para ibu… Bunda kalian semua…
Mendekatlah padanya… Selagi mereka masih hidup…
Senangkan hatinya… Usahakan senyuman menghias di wajahnya…
Ambil lembut tangannya, pijitin halus.
Ambil lembut pundaknya, pijitin halus…
Ambil lembut kepalanya, pijitin halus…
Ajak bicara… Bukan sekedar telinganya… Tapi pikiran dan hatinya…
Buat ibu mendoakan kalian, kalau perlu, tanpa kalian meminta…
Biar bunda kalian yang membaca pikiran kalian, hati kalian…

Lalu bunda kalian berkata… “Ibu doain… Semoga apa yang kamu hadapi, bisa kamu selesaikan, a/ izin Allah…”
Lalu bunda kalian berkata… “Semoga kamu diberi suami, yang bisa menjadi imam buat shalat2 malam kamu… Bisa memimpin kamu tawaf di Baitullah… Siapa tahu ibu malah bisa ikut di belakang kamu…”
Lalu bunda kalian berkata, “Kalau kamu bisa jual rumah ini, u/ seluruh hutang2 kamu… Biarlah ibu relakan…”. kalian menangis, lalu menolak, dan berkata, “Engga bu… Cukup doanya ibu saja…”
Lalu bunda kalian berkata, sambil berbisik di telinga kamu, dg badan yg barangkali sedang kesakitan…
“Ya Allah, kumintakan ridho-Mu, sbb aku ibunya sudah meridhokannya… Ampuni anakku, sayangi dia… Dan sembuhkanlah ya Allah. Kembalikan kesehatan anakku… Kembalikan semangat hidup anakku… Nak, insyaAllah Allah hadir buat kamu, sebagaimana ibu sudah hadir u/ mu, di sampingmu…”
(To be continued).