“Ya Rabbi, tulangku sudah lemah, rambutku sudah
ditumbuhi banyak uban, aku dan istriku sudah tua renta, namun aku menginginkan
seorang anak yang sholeh, masih mungkinkah Ya Allah ? “Beberapa hari berikutnya
Allah beri kabar gembira, dengan hamilnya istrinya”. “Kunfayakun” kata Allah.
Allah kasih Yahya, seorang anak yang tak ada menandingi
kehebatannya di masa itu. Buah hasil keimanan, keyakinan dan tawakalnnya Nabi
Zakaria kepada Allah.
Apa yang lebih
berharga dari sebuah mutiara ?
Apa yang lebih mahal
dari sebuah warisan?
Apa yang lebih
indah dari menatap bintang-bintang di langit ?
“IMAN “.
I = Indahnya
M = Mengingat
A = Allah
N = Nothing to
lose
Nothing to lose
saat keimanan dan keyakinan ada di hati.
But how to get it ?
Kejar dan Ikatlah
“Ia” dengan amal sholeh.
Kata Allah, “Jika hambaKu mendekat sejengkal, maka
Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Kalau dia mendekat kepada diri-Ku sehasta,
maka Aku akan mendekatinya sedepa. Kalau dia mendatangi-Ku dengan berjalan,
maka Aku akan mendatanginya dengan berlari.”
(HR Bukhari dan Muslim)