Tuesday, August 22, 2017

Nasehat Tentang Rezeki



Yang kerja keras belum tentu mendapat banyak.
Yang kerja sedikit belum tentu mendapat sedikit.

Karena sesungguhnya sifat Rezeki adalah mengejar, bukan dikejar.

Rezeki akan mendatangi,
bahkan akan mengejar,
hanya kepada orang yang pantas didatangi....

Maka, pantaskan dan patutkan diri untuk pantas di datangi, atau bahkan dikejar rezeki.
Inilah hakikat ikhtiar...

Setiap dari kita telah ditetapkan rezekinya sendiri-sendiri.
Karena ikhtiar adalah kuasa manusia, namun rezeki adalah kuasa Allah Azza Wajalla.

Dan manusia tidak akan dimatikan, hingga ketetapan rezekinya telah ia terima, seluruhnya.

Ada yang diluaskan rezekinya dalam bentuk harta,
Ada yang diluaskan dalam bentuk kesehatan,
Ada yang diluaskan dalam bentuk ketenangan, keamanan,
Ada yang diluaskan dalam kemudahan menerima ilmu,
Ada yang diluaskan dalam bentuk keluarga dan anak keturunan yang shalih,
Ada yang dimudahkan dalam amalan dan ibadahnya...

Dan yang paling indah, adalah diteguhkan dalam hidayah Islam...

Hakikat Rezeki bukanlah hanya harta,
Rezeki adalah seluruh rahmat Allah SWT

Adapun
*8 JENIS REZEKI DARI ALLAH SWT*

*1.Rezeki Yang Telah Dijamin.*

‎وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ
"Tidak ada satu makhluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin ALLAH rezekinya."
(Surah Hud : 6).

*2. Rezeki Karena Usaha.*

‎وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَى
"Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya."
(Surah An-Najm : 39).

*3. Rezeki Karena Bersyukur.*

‎لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu."
(Surah Ibrahim : 7).

*4. Rezeki Tak Terduga.*

‎وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا( ) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
"Barangsiapa yang bertakwa kepada ALLAH nescaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya."
(Surah At-Thalaq : 2-3).

*5. Rezeki Karena Istighfar.*

‎فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ( ) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا
"Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta.”
(Surah Nuh : 10-11).

*6. Rezeki Karena Menikah.*

‎وَأَنكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ
"Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka ALLAH akan memberikan kecukupan kepada mereka dengan kurnia-Nya."
(Surah An-Nur : 32).

*7. Rezeki Karena Anak.*

‎وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ
"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu kerana takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.”
(Surah Al-Israa' : 31).

*8. Rezeki Karena Sedekah*

‎مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada ALLAH, pinjaman yang baik (infak & sedekah), maka ALLAH akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak.”
(Surah Al-Baqarah : 245).

(Source sharing from Rna)

Resume by Ustadz Hanan Attaki

@Masjid Sunda Kelapa - Menteng

Sifat dari iman fluktuatif. Jangankan iman. Perasaan Cinta juga demikian. Kadang BT.

Harusnya ke Allah ga gitu. Allah gapernah ngejahilin kita.
Gimana caranya hubungan kita sama Allah happy terus? Dan hubungan dengan pasangan ga cekcok?

Gimana caranya punya hubungan dengan Allah tetap asyik?
Ke Allah gitu ga sih.
Semangat hubungan dengan Allah kayak kita menjaga semangat hubungan dengan hablumminannas.

Kalau ga baik hubungan kita dengan Allah. Maka ga baik juga hubungan kita dengan yg lain.
Kenapa hubungan saya dg manusia ga tenang?
Berarti ada masalah hubungan kita dg Allah.
Perbaiki hubungan kita dengan Allah.
Wudhu, sholatnya juga. Zikirnya juga.

Menjaga stamina iman. Supaya bergairah untuk berbuat baik. Lebih kuat menjalani ujian hidup.

Salah satu cara memperbaharui iman. Yaitu banyak dengar cerita orang orang sukses.

Ke Allah - zikir, ibadah
Ke orang tua -  akhlak baik.
Banyak ngaji - banyak senyum.

Hobi Umar Bin Khatab - suka denger cerita.

Sebuah kisah. Seorang suami yg harus mendapat panggilan untuk ke medan perang. Istrinya meminta untuk tinggal namun setelah istikharah sang suami tetap pergi. Sebelum pergi sembari berdoa ia pegang perut istrinya. Ya Allah sebaik baik tempat titipan adalah diriMu. Jaga bayiku Ya Allah.

Ternyata dengar kabar istrinya meninggal.

Kata suami...Saya berburuk sangka kepada Allah. Aku berdoa tapi Aku hanya meminta Allah untuk menjaga bayiku. Aku tak menyebutkan istriku di dalamnya. Aku berdosa dan berburuk sangka pada Allah ternyata makhluk sendiripun tak bisa menjaga dirinya.
Allah menyelamatkan apa yang hanya saya titipkan. Yang saya sebutkan.
Aku tergantung kepada Allah. Dan Allah berdasarkan prasangka hambaNya.
Keraguan memperlambat pertolongan kepada Allah.

Jika ada sedikit saja keraguan dihati maka itu memperlambat pertolongan Allah. Yakin tuh 100%. Bertaruh karena Allah.

"Saya titip - Amal hati".

Saat pulang ke kampung halamannya. Ia mendapati kuburan istrinya berasap.

Dia pun bertanya kepada tetangganya. Apakah sepeninggalku istriku berzina ? Melakukan dosa besar ? Tetangga menjawab. Istrimu adalah orang yang senantiasa menjaga dirinya, dirinya adalah wanita terhormat dan sholehah.

Ternyata setelah digali. Istrinya sudah tidak bernyawa sembari duduk menggendong anaknya. Istrinya memang sudah meninggal tapi ternyata bayinya masih hidup dalam pangkuan istrinya.

Maha Kuasa Allah yang memberikan tanda itu kepada sang suami agar mendapati anaknya yang masih hidup.

Ya Allah pengen ketemu ustadz ini. Ga ketemu di dunia. Bisa ketemu di akhirat. Bahkan bisa memberikan syafaat kita juga di akhirat. Masuk ke level beliau.
(Di istighfarin)...sebutin nama orang-orang shaleh. Selain Rasulullah SAW. Nama orang-orang shaleh yang kita sebut di dunia bisa jadi syafaat pun untuk kita saat di akhirat. Bisa menyeret kebaikan pada Yaumul Akhir. Yang tadinya udah di pintu neraka eh karena sering nyebut ustadz ini...ditarik deh akhirnya ke syurga.

"Tapi dengan seizin Allah dan Allah ridho".

Kisah pertama tadi Abu Bakar minta diceritain.

Kisah kedua.
Sang ayah berkata. Ya Allah saya titip keluarga saya kepada Engkau. Engkau Yang Maha Memelihara. Saya aja Engkau jaga apalagi keluargaku.

Sang anakpun memotivasi ayahnya untuk pergi berjihad.
"Ayah pemakan rezki atau pemberi rezki"? Kalau ayah pemakan rezki kenapa ayah ragu dan takut meninggalkan kami? Rezki Allah yang kasih. Berangkatlah ayah. Jika pemakan rezki telah pergi. Pemberi rezki ga pergi yaitu Allah. Allah Yang Maha Memberi Rezki.

Biasa kalau Allah pengen kasih kita surprise. Kalau kita bersabar maka Allah akan kasih surprisenya. Allah ngasih ujian kita dulu. Pantas ndak kita ?
(Ibrahim Al Asham).

Allah Yang Maha Mencukupi
Setelah ikhtiar Allah memberi kejutan. Dalam hidup kita harus bertaruh karena Allah.

Yakin sama Allah. Nikah Allah mapankan.
Berangkat dulu. Baru Allah kasih.
Ikhtiar mentok tapi doa ga pernah mentok.

Masalahnya yakin.
Bukan adanya.

Yakin ga ?
Berarti ke Allah juga kayak gitu.
Yakin ga kepada Allah kalau Allah sebaik-baik Pemelihara.
Setiap kita butuh Allah kasih.

Kita baru berani milih yang mahal kalau sudah ada duit.

Kalau mintanya ke Allah. Allah ga kasih sedikit tapi berlimpah.

Apa yang ditangan Allah benar-benar baik. Dengan iman dan hati. Bukan dengan mata.

Dipahami dengan hati. Bukan logis atau ilmiah.
Tapi di hati Allah yang mendatangkan. Mungkin di mata tidak melihat.

Jika pernah mendapat musibah. Bilang ke Allah, Ya Allah beri saya yg lebih baik dari apa yang sudah hilang dari saya. Tapi harus yakin kepada Allah.
Berdoa saat itu juga (saat musibah). Allah ganti secepatnya.

Allah Maha Mengganti dengan yg lebih baik.
Saat emosi kita lemah disanalah spritual kita kuat.
Manfaatkan kondisi itu. Emosi lemah spitiual berbicara.

Sesungguhnya ikut ngaji adalah nasehat untuk diri sendiri. Jangan cari nasehat untuk orang lain. Ikut ngaji untuk memperbaiki diri sendiri. Bukan untuk orang lain.



Thursday, August 17, 2017

Reminder from my mom





Sharing from my lovely mom
Who always keep me in her Dua
Who always pray the best for me

One of my best friend share with me today.
She reminds me...her parents don't know much about deen...the deen for them at this time only maybe as for spritual activity or habit that usually did as well as their ancestors did.

Murajaah. What is your motivation?
"Every single of ayah in Quran that I recite and memorize...i intend it to my parents. I realize that i still can't give much wealth to them in this dunya so that i memorize Quran with hope to Allah...Allah will give them much barakah and wealth in hereafter."








Tuesday, August 8, 2017

Babnya Tawakkal

Bismillah



اِنَّمَاۤ  اَمْرُهٗۤ اِذَاۤ اَرَادَ شَیْئًـا اَنْ يَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ

"Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, Jadilah! Maka jadilah sesuatu itu."

(QS. Ya-Sin 36: Ayat 82)





Monday, August 7, 2017

قُرَّةَ اَعْيُنٍ






َ رَبَّنَا هَبْ لَـنَا  مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا

"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Furqan 25: Ayat 74)

Saturday, August 5, 2017

Dari Group Sebelah

Ada seorang wanita bertanya kepada seorang Syaikh,

"Wahai Syaikh, dulu sebelum menikah, saya adalah seorang wanita yang banyak berpuasa, shalat malam, saya dapat merasakan kenikmatan yang luar biasa ketika membaca Al Qur'an. Tapi sekarang setelah  menikah, saya tidak lagi merasakan nikmatnya ketaatan."

Syaikh lalu bertanya,

"Baiklah..bagaimana perhatianmu kepada suamimu?!"

Dengan heran, wanita itupun berkata,

"Wahai Syaikh, aku bertanya kepadamu tentang Al Qur'an, puasa, shalat, dan manisnya ketaatan, tapi mengapa anda bertanya tentang suamiku?"

Syaikh menjawab,

"Betul wahai saudariku, mengapa sebagian istri tidak dapat merasakan manisnya iman, ketaatan, dan tidak dapat merasakan pengaruh dari ibadahnya?"

(Ini jawabannya), Rasulullah -Shallallahu Alaihi wa Sallam- bersabda,

"Seorang istri tidak akan dapat merasakan manisnya iman sampai ia menunaikan kewajibannya terhadap suaminya."

(Shahih At Targhib 1939).

Apa kewajiban seorang istri?

Istri Sa'id bin Al Musayyib -Rahimahumalla- mengatakan,

"Kami berbicara dengan suami kami sama seperti kalian berbicara dengan raja kalian."

(Hilyatul Auliya' 5/168).

Mengapa seperti itu?

Karena di dalam hati mereka, suami punya kedudukan dan wibawa yang tinggi.

Rasulullah -Shallallahu Alaihi wa Sallam- pernah bertanya kepada seorang wanita,

"Apakah kamu sudah menikah?"

Wanita itu menjawab, "iya." Lalu Nabi -Shallallahu Alaihi wa Sallam- bertanya kepadanya, " bagaimana sikapmu kepada suamimu?"

Wanita itu menjawab, "saya tidak pernah lalai untuk mentaatinya."

Lalu Nabi -Shallallahu Alaihi wa Sallam- bersabda,

"Lihatlah bagaimana sikapmu kepadanya, sejatinya suamimu itu adalah (sebab) bagi surga atau neraka untukmu."

(Shahih At Targhib 1933).

Allah Ta'ala berfirman,

ۚ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ

"Maka perempuan-perempuan yang shalih adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka)."

-Surat An-Nisa', Ayat 34).

Abdullah bin Abbas -Radhiyallahu Anhu- berkata,

"Makna Qaanitaat yaitu para istri yang taat kepada suami mereka."

Dan Allah Ta'ala tidak mengatakan, "Thai'aat" (istri yang taat)!! (Tapi Allah gunakan kata Qaanitaat) yang berarti sangat patuh dengan kepatuhan yang sempurna!!

Kemudian, bagaimana seorang istri tahu bahwa ia adalah istri yang shalehah dan taat?

Jawabannya,

Suami akan senang bila memandangnya

Jika ia diperintah, ia taati

Jika ia berjanji dan bersumpah, ia penuhi

Jika suami sedang tidak ada, ia menjaga kehormatan dirinya dan hartanya.

Jika ia tidak melihat suaminya, ia tahu apa yang membuatnya marah lalu ia berhenti melakukannya..

Ia tidak berani melakukan hal-hal yang tidak disukainya,

Tidak pula mengurangi atau menambah apa yang diinginkan suaminya.

Rasulullah -Shallallahu Alaihi wa Sallam- bersabda,

"Maukah kamu aku beritahu (ciri-ciri) istri-istri kalian di surga nanti? (Mereka adalah) para istri yang penyayang kepada suaminya lagi subur (akan keturunan), jika suaminya marah atau ia berbuat salah kepada suaminya, iapun mendatanginya dan berkata, "wahai suamiku, aku tidak bisa tidur nyenyak sampai engkau memaafkanku." (Shahih At Targhib 1941).

Istri yang shalihah akan selalu ingat sabda nabinya -Shallallahu Alaihi wa Sallam-

"Allah tidak akan melihat kepada seorang wanita yang tidak pandai berterima kasih kepada kebaikan suaminya."

Seorang istri yang shalihah tiada pernah lenyap dari benaknya sabda nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam,

"Kalau seandainya dibolehkan untuk memerintahkan seseorang sujud kepada orang lain, maka akan aku perintahkan seorang istri untuk sujud kepada suaminya."

Karena syarat diterimanya amalan seorang istri adalah bila suaminya ridha kepadanya

Rasulullah -Shallallahu Alaihi wa Sallam- bersabda,

"Seorang istri tidak akan dapat menunaikan hak Allah Azza wa Jalla hingga ia bisa menunaikan semua hak suaminya."

(Shahih At Targhib 1934).

Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam juga memperingatkan para istri dalam sabdanya,

"Ada dua golongan manusia yang shalatnya tidak sampai ke kepalanya, seorang budak yang durhaka kepada majikannya sampai ia kembali (taat) dan seorang istri yang durhaka kepada perintah suaminya sampai ia kembali (taat dan meminta maaf)."

(Shahih At Targhib 1948).

(Diterjemahkan dari kiriman Ustadz Abdurrahim Ayyub -Hafidhahullah- di Group Du'at As Salafiyyen).