Tuesday, October 10, 2017

Buat Apa Al Quran ? part 1



Seorang mahasiswa PhD asal Indonesia bertanya kepada saya.

Ustad sudah keliling kota ?
Ustad menemukan kemacetan tidak di sini ?
Ada Tokyo Sky Tree.
Kereta Shinkansen yang kecepatannya 389 km/jam.
Drones sebagai peganti jasa logistic.
Negara ini bisa maju tanpa Al Quran. Mereka bisa hijrah tanpa Al Quran sejak pemboman hiroshima dan nagasaki.
Negara ini bisa memimpin dan mengatur peradaban tanpa Al Quran.

Lantas pertanyaannya "Buat Apa Al Quran" ?

Sementara di Indonesia banyak sekali ditemukan majelis majelis yang penuh oleh jamaah bila ada pengajian akbar seperti ini. Sementara di Jepang, ada sebuah masjid di Tokyo yang merupakan masjid tertua yang hanya dipenuhi oleh 100-200 orang.
Indonesia memiliki umat muslim terbesar. Banyak hafiz/hafizoh lahir dari negeri ini. Tapi kenapa ga maju-maju?

Lantas buat apa Al Quran?

Benarkah mereka maju tanpa Al Quran ?

Pertanyaan mahasiswa ini benar atau tidak ?

Jawabannya : Benar !

Negara ini memang maju dan tanpa Al Quran. Mereka bisa memimpin teknologi. Bisa membuat Tokyo Sky Tree dan lainnya.
Namun di sisi lain negara ini mundur dari sisi peradaban manusianya.

Pelacuran.
Khamar sudah menjadi hal biasa di negeri ini.
Banyak wanita di negara ini yang tidak ingin menikah. Bukan karena belum ketemu jodohnya. Tapi saat ditanya kenapa tidak menikah. Mereka menjawab "ribet". Nikah itu ribet. Lebih baik memelihara anak kucing ataupun anjing.

Lalu (maaf) sebagai manusia..untuk urusan seksual seperti apa ? Mereka menjawab "ga perlu kawin kan ada boneka".

Teknologi maju 100 th namun manusianya mundur.
Jika berlanjut seperti ini maka 30 th kedepan Jepang punah. Karena Jepang tidak memiliki keturunan. Yg tua meninggal sementara tidak ada pertambahan jumlah penduduk. Tidak ada generasi yang melanjutkan. Salah satu ibrah dari pernikahan.

Biasa ditemukan di Jepang bila naik kereta tiba-tiba berhenti di tengah jalan karena ada yg bunuh diri. Orang Jepang tidak bisa untuk dibully. Sekali dibully bisa bunuh diri. Biasa jika pindah kereta krn ada pembersihan mayat dikarenakan bunuh diri.


Perancis, Jepang dan beberapa negara maju lainnya.
 "Work Hard - Play Hard".
Di Amerika menikah dengan satu hubungan darah itu sudah biasa.
Maju dari sisi teknologi namun mundur dalam perdaban manusia.

Berdasar fakta di atas, lantas masihkah mereka tak butuh Al Quran ?

Asia Tenggara No.1 untuk penduduk yang Bunuh Diri adalah Indonesia. Sementara di Indonesia banyak umat muslim.
Masalahnya ada dimana ? Masalahnya adalah Al Quran hanya sekedar dibaca,
Al Quran hanya sekedar dihafal.

Rukun nikah apa saja ?
1.Ada Wali
2.Pengantin dan Mahar
3.Saksi
4.Ijab dan Qabul

Cara Pernikahan pada zaman Arab Jahiliyah di mana Al Quran belum diinstal adalah memasang bendera putih di depan rumah. Yang artinya jika ada bendera putih di depan rumah berarti ada seorang perempuan yang siap untuk dikawini oleh banyak pria hingga hamil. 1 wanita dipergilirkan. Jika wanita ini hamil dan melahirkan anak.
Maka ada 2 cara untuk menentukan siapa wali si anak :

1.Bayi digendong dukun. 10 orang pria tadi diminta untuk berkumpul. Wajah para pria ini diliat satu persatu oleh dukun. Jika ada yang mirip dengan bayi maka itulah walinya (ayahnya).

2.Jika telah menjadi anak anak, si anak ini disuruh berlari di antara 10 pria ini lalu diminta untuk memilih bapaknya. Menurut Arab Jahiliyah anaknya pasti mengenal bapaknya.

Arab Jahiliyah suka berperang. Oleh karena itu mereka biasa mengubur hidup hidup anak perempuan karena kalau anak perempuan tidak bisa berperang, tidak bisa membalas dendam. Sehingga mereka lebih memilih anak lelaki.
Org tua yg punya anak perempuan pasti malu. Satu keluarga bisa dihabisi oleh kerajaan.

Namun dalam Islam. Laki laki, perempuan mulia berdasarkan ketaqwaannya. Punya kedudukan yang sama.

Bila Arab Jahiliyah mengubur bayi perempuan hidup-hidup maka di zaman Jahiliyah Modern seperti apa ? Berdasarkan data dari BKKBN lebih dari 65% anak remaja Indonesia sudah melakukan aborsi. Membunuh bayi sejak masih janin.
Membunuh 1 nyawa bayi sama dengan membunuh seluruh manusia di dunia.

**next













No comments:

Post a Comment