Abu Muhammad menasihati :
Engkau tidak patut bersikap rakus kepada manusia. Janganlah merampas apa yg menjadi hak mereka. Sikapmu itu adalah kemuliaan yg besar, kekayaan yg istimewa, kerajaan yg agung, keyakinan yg bersih, dan ketawakalan yg total dan benderang. Sikap ini merupakan salah satu pintu zuhud. Dengan sikap ini pula, wara' seseorang akan tergapai dan ibadahnya menjadi sempurna.
#reminderself
Monday, December 30, 2019
Sayangilah Dirimu
Hati-hati, jangan sampai selain TuhanMu mengalihkanmu dari Tuhanmu. Apapun selainNya jangan sampai mengalihkanmu. Jangan terpengaruh oleh selainNya karena Dialah yg menciptakanmu.
Janganlah berbuat zalim terhadap dirimu sendiri dengan mengutamakan selainNya daripada perintahNya sehingga membuatmu masuk ke dalam neraka yg bahan bakarnya manusia dan batu dan pada gilirannya dirimu akan menyesal.
Namun, sesalmu itu tidak berguna. Engkau memohon ampunan, tetapi ampunanmu tidak termaafkan. Engkau mengeluh, tetapi keluhanmu tidak ditanggapi. Engkau meminta dikembalikan ke dunia guna memperbaiki diri, tetapi tidak direstui.
Sayangilah dan kasihanilah dirimu. Jadikanlah segala sarana yang telah diberikan kepadamu, seperti akal, iman, pengetahuan, dan ilmu sebagai media untuk taat kepada Tuhanmu.
Tinggalkanlah Yang Meragukanmu
Rasulullah SAW bersabda,
"Tinggalkanlah hal yg meragukanmu dan beralihlah kepada hal yg tidak meragukanmu."
(HR. Tirmidzi dan Nasa'i)
Tinggalkanlah hal yg meragukanmu ketika ada hal yg sudah pasti bagimu. Ambillah dg penuh keyakinan sesuatu yg tidak mengacaukan & meragukanmu. Tinggalkan semua yg ada pada makhluk sehingga dirimu tidak menjadi peminta. Janganlah menaruh harapan kepada makhluk dan tidak perlu takut kepadanya. Ambillah karunia Allah yg tidak perlu diragukan lagi.
Bagimu, seharusnya hanya ada satu tempat meminta, satu pemberi, satu tempat berharap, satu yg ditakuti, dan satu wujud, yaitu Allah SWT yg menguasai semua kerajaan dan semua hati serta memiliki semua kekayaan makhlukNya.
Wednesday, April 24, 2019
Analisis Kisah Nabi Yusuf
Thank You. I read and take this article from.
Journal of Arabic Studies, 1 (2), 2016, 75-89
ANALISIS KISAH NABI YUSUF DALAM AL-QURAN MELALUI
PENDEKATAN INTERDISIPLINER PSIKOLOGI SASTRA
by Hanik Mahliatussikah/Universitas Negeri Malang.
This story was begun with the dream of Yusuf, sunk into the
well, sold to Egyptian merchant, flirted by the wife of his merchant, found by
his family, and the lessons of his story.
Nabi Yusuf seorang yang berbakti kepada Allah dan ayahnya,
menyayangi saudaranya, dan selalu menjaga diri dari perbuatan mungkar, serta
selalu menolong orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Ia mendapatkan pahala
berupa kedudukan mulia dalam pemerintahan di Mesir. Perbuatan baik dibalas
dengan kebaikan yang berlipat, sedangkan perbuatan jahat dibalas dengan
semisalnya.
Dalam Islam juga dikenal 3 tingkatan nafsu, yaitu :
(1.)an-nafs al-ammârah - nafsu yang selalu mendorong
pemiliknya kepada perbuatan yang buruk.
(2.)an-nafs al-lawwâmah - nafsu yang selalu mengecam
pemiliknya setiap kali berbuat kesalahan, sehingga timbul penyesalan dan
berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan.
(3.) an-nafs al-muthma`innah - adalah jiwa yang tenang
karena selalu mengingat Allah dan jauh dari segala pelanggaran dan dosa.
Superego merupakan sistem kepribadian yang berisikan
nilai-nilai dan aturan-aturan yang sifatnya evaluatif. Fungsi utama superego
adalah :
(a) pengendali dorongan-dorongan naluri id agar disalurkan
dalambentuk yang bisa diterima di masyarakat,
(b) mengarahkan ego pada tujuantujuan yang sesuai dengan
moral dibanding dengan kenyataan,
(c) mendorong individu kepada kesempurnaan (Koswara, 1991:
34-35).
Id, ego, dan superego itu hendaknya berjalan seimbang. Jika
tidak, akan menimbulkan neurosis dalam diri manusia.
Kisah Nabi Yusuf terdiri atas 10 episode, yaitu :
(1.)mimpi Nabi Yusuf,
(2.)Nabi Yusuf disingkirkan saudaranya,
(3.)Nabi Yusuf dijual kepada orang Mesir,
(4.)rayuan istri orang kepada Nabi Yusuf,
(5.)jamuan makan,
(6.)dalam penjara,
(7.)mimpi raja
(8.)kebebasan Nabi Yusuf,
(9.)Nabi Yusuf menjadi pejabat pemerintah,
(10.)pertemuan dengan keluarga, dan i’tibar dari kisah Nabi
Yusuf.
Umumnya, seorang anak kecil yang diletakkan dalam sumur
dalam keadaan tak berbaju lalu ditinggalkan saudaranya, pastilah ada rasa
takut, cemas, khawatir yang dikejawantahkan melalui tangisan dan jeritan.
Tetapi Nabi Yusuf tidak demikian. Ia terhibur dengan makna mimpi yang diceritakan
sang ayah. Apalagi, ia mendapat wahyu ketika berada di sumur itu bahwa ia tidak
perlu khawatir dan pasti Allah akan menyelamatkannya. Suatu ketika, ia akan
menceritakan perbuatan ini kepada mereka (QS.12: 15). Jiwa yang pasrah dan
tawakkal serta keimanan yang penuh kepada Dzat tertinggi Yang Maha menolong
mengakibatkan jiwa Nabi Yusuf menjadi tenang.
Berdasarkan teori psikologi perkembangan, dinyatakan bahwa
anak usia 8 -10 tahun berada dalam tahapan katarsis emosional. Ia mampu
memanfaatkan emosi, mengontrol emosi, mengendalikan emosi dalam rangka
pencarian identitas diri. Pencarian jati diri itu dimulai dengan sikap
menyembunyikan emosi, meninggalkan emosi, dan penyesuaian emosi dengan situasi.
Emosi pada masa ini sudah mencapai taraf keseimbangan (Baraja, 2008: 144-146).
Pada usia 10-13 tahun anak berada dalam tahapan motivasional, yakni seorang anak
memiliki harapan untuk dapat mencapai sesuatu yang diinginkan. Pada masa ini
anak akan melanjutkan pencarian jati diri melalui penggunaan kemampuan
kognitif, afektif, dan kemampuan fisik (Baraja, 2008: 148-151). Jika Nabi Yusuf
pada waktu dimasukkan ke dalam sumur berada dalam usia sebagaimana tersebut,
berarti emosi Nabi Yusuf ketika menghadapi perilaku para saudaranya secara
psikologis sudah bisa dikendalikan dan tertata.
Sikap membohongi orang tua dengan sedih dan menangis yang
dilakukan oleh para saudara Nabi Yusuf menunjukkan bahwa kebohongannya tidak
ingin diketahui sang ayah. Karena itu, mereka berusaha menutupi dengan membawa
bukti baju Nabi Yusuf yang berlumuran darah. Jiwa Nabi Ya’kub yang berduka itu
kemudian terobati dengan sikap bersabar dan berserah diri kepada Allah (QS.12:
18).
Tujuan kesabaran itu adalah untuk menjaga keseimbangan
emosi agar hidup tetap stabil. Sabar bukan berarti tidak bertindak, tetapi ia
ibarat benteng pada saat menghadapi musuh yang kuat. Dari dalam benteng,
seseorang mempersiapkan diri kemudian terjun menghalau musuh sekuat kemampuan
(Qurays Shihab, 2002: 400).
Dalam teori psikologi, kekuasaan merupakan salah satu
kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan (needs) adalah keadaan yang menimbulkan
motivasi. Maslow membagi kebutuhan menjadi lima tingkat :
(1) kebutuhan biologis,
(2) kebutuhan rasa aman, terhindar dari kecemasan dan
ketakutan,
(3) kebutuhan sosial (mencintai dan dicintai),
(4) kebutuhan-kebutuhan harga diri, dan
(5) kebutuhan aktualisasi diri.
Adapun McCleland berpendapat bahwa setiap orang memiliki
tiga jenis kebutuhan dasar :
(1) kebutuhan akan kekuasaan, yaitu keinginan untuk
mempengaruhi orang lain,
(2) kebutuhan untuk berafiliasi, yaitu kebutuhan untuk
memiliki teman, menjalin persahabatan,
(3) kebutuhan berprestasi, yaitu kebutuhan untuk berhasil
dalam tugastugas, nilai akademik yang baik.
Nabi Yusuf dipertemukan dengan keluarganya (Qs.12:58-61).
Para saudara Nabi Yusuf yang datang padanya untuk mengambil jatah bahan makanan
yang dibagikan kepada penduduk Mesir dan sekitarnya. Rasa rindu Yusuf kepada
Benyamin dan ayahnya yang telah terpendam lama, mendapatkan kesempatan untuk
bertemu. Pertemuan dengan saudara ini dalam teori kebutuhan termasuk kebutuhan
sosial.
Kisah Nabi Yusuf memberikan pelajaran bagaimana seseorang
yang harus tetap teguh pada keimanan dan prinsip-prinsip Islam meskipun
menghadapi berbagai ujian dan cobaan hidup yang silih berganti. Kesabaran dan
tidak putus asa serta bertawakkal akan membuahkan kesuksesan.
Kejujuran akan membawa manusia pada derajat yang tinggi.
Rasa takut kepada Allah dan selalu merasa dalam pengawasan Allah telah membuat
manusia terhindar dari perbuatan keji. Allah akan selalu menolong hambanya yang
selalu berdoa, baik di kala sempit maupun di kala lapang.
Melalui kisah ini, terdapat pelajaran bagi umat manusia
untuk selalu menuntut ilmu dan berbuat baik dan menebarkan kebaikan serta
menjadi pemaaf bagi para pendengki.
Ia menjaga
kehormatannya dan rela berkorban demi menegakkan kebenaran. Akibat sikapnya itu
dan disertai dengan ketinggian ilmu, ia mendapatkan kedudukan yang mulia di
sisi Allah dan masyarakatnya.
“Dan raja
berkata: ‘Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang yang rapat
kepadaku.’ Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengannya, dia berkata:
‘Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi orang yang berkedudukan tinggi lagi
dipercaya pada sisi kami.’ (QS. 12:54) Berkata Yusuf. ‘Jadikanlah aku bendaharawan
negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga lagi
berpengetahuan.’ (QS. 12:55)” (Yusuf: 54-55)
Sunday, February 10, 2019
Mukmin dan yg dirindukan syurga by Ustad Didin H
Mukmin itu ada tiga.
1.Mukmin yg beriman kepada Allah tpi beraniaya kepada dirinya.
2.Mukmin yg pertengahan. Contohnya sholat di pertengahan waktu
3.Mukmin yg responsif sangat mudah respon dalam kebajikan.
Surat Az Zumar 53 & 54
Orang2 yg dirindukan syurga (akan lgsg masuk syurga)
1.Jiwanya tenang tdk mudah marah. Rendah hati. Pribadi yg menyenangkan.
2.Tidak kasar tdk sombong tdk mencaci maki.
3.Dekat.
Lebih bnyk mencari sahabat. Silaturrahim. Jika ada undangan dipenuhi.
4.Mudah membantu mudah empati mudah simpati. Mudah memaafkan.
Salafus shaleh setiap malam punya list doa untuk mendoakan sahabat sahabatnya tanpa diketahui oleh sahabatnya. Contohnya (imam syafii).
#lovely
1.Mukmin yg beriman kepada Allah tpi beraniaya kepada dirinya.
2.Mukmin yg pertengahan. Contohnya sholat di pertengahan waktu
3.Mukmin yg responsif sangat mudah respon dalam kebajikan.
Surat Az Zumar 53 & 54
Orang2 yg dirindukan syurga (akan lgsg masuk syurga)
1.Jiwanya tenang tdk mudah marah. Rendah hati. Pribadi yg menyenangkan.
2.Tidak kasar tdk sombong tdk mencaci maki.
3.Dekat.
Lebih bnyk mencari sahabat. Silaturrahim. Jika ada undangan dipenuhi.
4.Mudah membantu mudah empati mudah simpati. Mudah memaafkan.
Salafus shaleh setiap malam punya list doa untuk mendoakan sahabat sahabatnya tanpa diketahui oleh sahabatnya. Contohnya (imam syafii).
#lovely
Saturday, February 2, 2019
Iktikaf Akbar Masjid Sunda Kelapa
Demi waktu. Setiap waktu yg diberi oleh Allah akan dipertanggungjawabkan.
Surga itu tingkatannya tinggi.
Penghuni surga ada yg menyesal karena masuk surga. Karena apa ? Karena masuk surga ditingkatan terendah. Merasa iri melihat mereka yg tinggal di surga yg paling tinggi.
*Ustad Arief Mundar :
Sebaik baik manusia adalah yg paling bermanfaat untuk orang lain.
Untuk menjadi manfaat bagi orang lain, tidak mungkin kita tidak punya apa apa.
Harus punya sesuatu agar bisa bermanfaat bagi orang lain.
10 CIRI PRIBADI MUSLIM YANG TANGGUH
1. Salimul Aqidah (Aqidah yang Bersih)
Aqidah yang Bersih membuat seorang muslimin akan memiliki ikatan yang kuat kepada Alloh SWT. Dengan kebersihan dan kemantapan Aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Alloh SWT. Allah berfirman : "Tidak ada sekutu bagiNya, dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (muslim)"
(Q.S. Al An'am ayat 162).
2. Shahihul Ibadah (Ibadah yang Benar)
Ibadah yang benar merupakan perintah Rasululloh.SAW, dalam satu haditsnya Beliau bersabda : "Shalatlah kamu sebagaimana kmu melihat aku shalat" yang maknanya setiap peribadatan kita haruslah merujuk kepada Sunnah Rasululloh.SAW.
3. Matinul Khuluq (Akhlak yang Kokoh)
Begitu penting akhlak yang mulia bagi kita umat muslim sehingga Rasulullah SAW diutus Alloh SWT untuk memperbaiki akhlak manusia. Alloh SWT berfirman : "Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti luhur" (Q.S. Al Qalam : 4).
4. Qowiyyul Jismi (Kekuatan Jasmani)
Rasululloh SAW bersabda : "Mukmin yang kuat lebih aku cintai dari pada Mukmin yang lemah" (HR. Muslim).
5. Mustaqqoful Fikri (Intelek dalam Berpikir)
Alloh SWT berfirman : "Katakanlah, Apakah sama orang-orang yang tidak mengetahui?" Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran"
(Q.S. Surat Az Zumar : 9).
6. Mujahadatun Linafsihi (Melawan Hawa Nafsu)
Rasululloh SAW bersabda : "Tidak beragama seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran Islam).
(HR. Hakim)
7. Harishun 'ala Waqtini (Pandai Menjaga Waktu)
Alloh.SWT banyak bersumpah di dalam Al Qur'an dengan menyebut nama waktu : wal Fajri, wad Dhuha, wal Asri dan sebagainya. Maka gunakanlah waktumu untuk mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran.
8. Munazhzhamun Fi Syu'unihi (Teratur Dalam Segala Urusan)
Ketika suatu urusan engkau jalani dengan teratur dan ikhlas, insyaa Alloh hasilnya akan sesuai dengan apa yang kamu perjuangkan.
9. Qodirun 'alal Kasbi (Mandiri dalam Segi Ekonomi)
Kemandirian merupakan hal baik yang harus dimiliki setiap muslim, namun kemandirian yang membawamu pada kesuksesan tak akan membuatmu lupa dengan orang lain di sekitarmu.
10. Naafi'un Lighoirihi (Bermanfaat bagi Orang Lain)
Rasululloh SAW bersabda :"Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain". (HR. Ahmad)
Semoga kita sebagai muslimin memiliki sifat-sifat kebaikan dan kemuliaan yang mampu membawa kita pada SurgaNya.
Semoga kita menjadi lebih baik dan bermanfaat.
Robbana Taqobbal Minna.
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), Aamiin.
Penjelasan tambahan
1.Ilmu dan wawasan yg luas
2.Tubuh yg sehat dan kuat
Rasulullah itu tubuhnya sispax.
3.Harta yg banyak lagi beberkah
Ajari anak menjadi produktif bukan konsumtif. 99% pintu keberkahan itu ada pada berdagang.
4.Waktu isi dengan prioritas. Mampu dan Bijaksana mengelola waktu luang.
Tiket surga udah dapet belum ?
Tabungan dunia udah ada belum ?
Sudah khatam Al quran dan hafal Al Quran belum ?
Sudah bisa bahasa Arab belum ?
5.Urusan hidupnya tertata dengan baik, rapi.
6.Kemampuan untuk mengendalikan nafsu (amarah)
Allah mengkaruniakan kita akal dan perasaan. Yg harus jadi panglima itu apakah akal atau perasaan ?
Jika setiap pribadi memiliki hal di atas di dalam hidupnya. Maka ia akan bisa menjadi manfaat untuk orang lain. Resolusi 2019
#31 Desember 2018
#Latepost
Subscribe to:
Posts (Atom)