Ringkasan Materi (1)
Pilar Pilar Rumah Tangga
Ustadzah Fathiyah
Rabu, 18 Oktober 2023
@masjidnurulashri
@spn.nurulashri
Nikah adalah sunnahku, barangsiapa yg tidak melaksanakan sunnahku,
maka dia bukan dari golonganku.
Barangsiapa diantara kalian yg mampu menikah, maka menikahla,
karena menikah mampu menjaga pandangan, menyempurnakan separuh
dari agama dan menjaga kehormatan diri.
Untuk akhwat mencari suami yg (3 T) : Taqwa, Tampan, Tajir
Untuk ikhwan mencari istri yg (3 S) : Sholehah, Sabar, Syantik
Menikah adalah ibadah. Sehingga perlu persiapan mental,spiritual & ilmu.
Persiapan mental & spiritual = siap capek, siap begadang
Persiapan ilmu = Agar tidak kaget memasuki dunia baru, sekaligus siap menerima ujian dan tantangan. Apa hukum menikah untuk kita.
Persiapan fisik = Jangan sampai ketika menikah, sering sakit.
Menikah hukumnya bisa wajib, sunnah, mubah, makruh, haram. Sehingga tergantung kondisi kita dan pasangan.
Menikah merupakan ibadah terlama dan terpanjang, ujian tidak bisa ditebak. Sakinah, mawaddah, perlu ada persiapan.
Kalau pasangan, Allah yg memberikan. Kalau sakinah, kita yg menciptakan dg pasangan.
Ada duit di sana. DUIT yaitu
D = Doa
U = Usaha
I = Ikhlas
T = Taqwa
Usahakan memperdekat hubungan dengan Allah. Minta sama Allah melalui doa doa kita.
Rumah tangga, banyak tangganya, karena tangganya banyak berarti harus ekstra menjalani.
Pilarnya ini, untuk menjaga keutuhan rumah tangga.
Menikah itu ibadah dan ada pengorbanannya, menikah ujiannya berbeda dg ibadah yg lain.
Maka yg pertama, pilarnya :
I.Ikhlas karena Allah saat suka maupun susah, menerima kelebihan dan kekurangan suami.
Allah tidak melirik amalan yg tidak ikhlas.
II.Sabar, jika tidak sabar maka akan bubar. Karena ujiannya berat.
Sabar terbagi :
a.Sabar dalam menjalankan perintah Allah (suami harus menafkahi, menghidupi anak istrinya, dia tau bahwa sesuap nasi yg
diberikan anak dan keluarga ada pahala). Sementara istri perlu sabar, taat pada suami hukumnya wajib selagi tidak melanggar Allah.
Perintah taat pada suami itu yaitu perintah Allah, Allah yg menyuruh kita untuk berpenampilan menarik untuk suami.
Allah yg menyuruh kita untuk menjaga kehormatan
b.Sabar dalam meninggalkan larangan Allah
Pernikahan bukan untuk komparasi, namun untuk disyukuri.
c.Sabar dalam menghadapi ujian dari Allah, ujian tergantung umurnya pernikahan
(5 Tahun Pertama) Ujian Level Awal Pernikahan
Kalau pengantin baru biasanya ujiannya LDR, tinggal sama mertua, komunikasi yg kurang nyambung, ekonomi
(5 tahun kedua)saat sudah mapan (settle), biasanya ujiannya dari orang ketiga
wanita lain, pria lain, mertua, dll
(5 tahun ketiga) ujiannya berupa penyakit
Lewat penyakitan
III.Cinta & Kasih Sayang
Seiring dg berjalannya waktu, cinta dan kasih sayang itu akan terkikis, setelah 7 tahun, 10 tahun, 30 tahun sehingga
usahakan terhadap pasangan untuk jatuh cinta kepada pasangan, berkali-kali
7 tahun kebawah = masih malu malu komunikasi
7 tahun ke atas = sudah berani mengemukakan pendapat
Ingat dia yg selalu menanti, jadikan dia baiti jannati.
Usahakan pernikahan th ke atas, usahakan mawaddah.
Setelah tua, Allah turunkan warrahmah (ini seperti kakak adik)
Rumah tangga itu seperti pohon, harus selalu disiram, dipupuk
Air = pengertian
Pupuk = cinta
Tahapan Cinta & Kasih Sayang
1.Mahabbah (ada cinta & gairah yg membuncah) 5-7 th pertama
2.Mawaddah (ada cinta, memiliki, memotivasi, menutup aibnya, pengertian) 5-7 th kedua
3.Rahmah 30 th ke atas (seperti kakak, adik, yg ada rasa kasihan)
IV.Menjalankan perannya masing-masing (baik suami & istri)
Butuh ilmu, karena ilmu seperti lentera.
Tukar peran suami istri boleh, selama keduanya ridho.
Rumah tangga, adalah milik suami istri, dan suami sebagai nahkoda.
Peran suami dalam Surah Anisa ayat 34
menjadi pemimpin untuk istrinya
memberikan nafkah lahir dan batin (dijaga kesehatan dan kecerdasan istri)
Peran istri
menyenangkan bila dipandang
taat pada suami, bila tidak melanggar Allah
menjaga kehormatan
Pilar ini perlu dipertahankan dan dijaga untuk mencapai keluarga sakinah, mawaddah warrahmah.
Lelah boleh, tapi jangan menyerah demi mencapai mencapai keluarga sakinah, mawaddah warrahmah.
Sehingga butuh me time, mempebaiki diri sendiri tujuan untuk baiti jannati
No comments:
Post a Comment