Wednesday, October 12, 2011

Indonesia Menangis


Bismillahirrahmanirrahim
31 September 2010
Seorang  bocah  menangis memanggil ibunya
”Ibu…ibu… aku takut… “Kenapa orang orang semua lari ke atas bu..’’?kenapa bu”?
“Huuhuuuuhuuuu…”huhuhuhuhuhuhuu….”Ibu…jawab buuu….”!
Sang ibu yang ditanya pun tak sanggup menjawab pertanyaan anaknya karena panik melarikan diri ke tempat yang lebih aman…
Sementara di pojokan sebelah sana …
“Ayah ayah…ibu mana…” ? “Ibu mana…”?
”Kenapa orang orang panic seperti itu ayah…”?
“Apa yang terjadi sekarang…”?
“Ayah… ayah emang kita lagi di mana”?
“Ayah rumah kita kok tidak kelihatan lagi…”?
“Kenapa banyak air di bawah yahh”?
“Air apa itu”?
“Kenapa rumah rumah pada terbawa hanyut seperti itu”?”Ayahhhh……”
Sang ayah yang ditanyai anaknya hanya bisa menjawab dengan tangisan…
Perih,,,,penuh rintih
Atas  apa yang terjadi di negeri pertiwi ini…
Sawah ladang,harta benda, rumah tempat  berteduh,kasur empuk untuk tempat tidur nyenyak semua sudah terbawa oleh air bah yang melanda..tidak ada lagi yang tersisa ,yang tersisa hanyalah puing puing bangunan yang lapuk terkena air bah..
Deraian air mata berjatuhan di bumi ini…
Indonesia menangis…
Tak kuasa lagi alam memberi peringatan halus kepada manusia yang ada di muka bumi ..sehingga ia memberi peringatan  atas kehendak Allah kepada manusia   dengan cara yang memillukan….
 Indonesia menangis…
Rumah yang hancur terbawa arus,sawah yang terkena lava panas,tsunami dan air bah yang melanda.. inikah yang kita mau??
 Lantas kalau sudah seperti ini siapa yang patut disalahkan?
Apakah karena SBY  yang tidak becus mengelola alam ini ???
Apakah SBY yang lalai pada proker proker kenegaraan yang sudah ia rancang ???
 Astaghfirullahalazhimm…
 Kenapa masih menyalahkan orang lain yang hanya di statuskan sebagai kepala negara??
 Bukan kepala Negara tapi kita semua yang lalai terhadap seruan Allah,,yang mungkin terkadang sombong di muka bumi ini tidak patuh pada perintahnya…
Bukan kepala negara tapi kita semua yang seharusnya menjadi khalifah di muka bumi ini namun menjadi penghancur dan pengrusak bagi alam…
Kita semua…

Sahabat



Bismillah
24 September 2010
Ada orang……. yang hidup sendiri di dunia ini,serba ketutupan,tak mau berbagi tak mau saling bercerita dan bertukar pengalaman,pengalaman hanya menjadi guru bagi dirinya pribadi,pengalaman hanya membuat ia pintar sendiri tak membuat pintar orang lain bahkan tak membuat manfaat bagi yang lain semuanya hanya untuk diri sendiri,senang untuk pergi jalan jalan dan mengelilingi dunia
Namun ada orang yang suka untuk berbagi meskipun pengalamannya tidak seberapa namun ia merasa dengan berbagi, kebahagiaannya akan bertambah dan membuat hatinya semakin bersyukur.Walau pengalaman itu tak ia dapat dari berkeliling dunia dan pergi jauh ke pelosok negeri,hanya didapat dari membaca,bertukar pikiran ,bertafakur,melihat keindahan alam semesta ia tidak pelit,,,,”ah untuk apa pelit dengan pengalaman”?”Toh Allah memberi aku itu semua dengan gratis,tak ada neko nekonya”.
Ada orang yang senang menyendiri dan menikmati kesendiriannya ,dengan sendiri ia bisa melakukan apapun yang ia inginkan bahkan dengan sendiri ia bisa merasa dunia hanya miliknya,kebahagiaan hanya miliknya dan kesedihan hanya miliknya.
Ada orang yang tidak suka menyendiri ia lebih senang untuk hidup dan berkumpul berbagi dengan teman temannya berbagi dengan orang orang terdekatnya berbagi dengan sahabatnya meski orang lain tak menganggapnya sahabat,namun ia tetap menganggap teman temannya sebagai sahabat dalam hidupnya.
Pertanyaannya ,sanggupkan kita hidup sendiri ??? memendam semua potensi ataupun masalah yang ada di diri kita?Ataukah hanya cukup dengan memikirkan semuanya semua persoalan bisa menjadi lebih baik?
Apakah dengan mencari solusi sendiri semuanya akan merasakan ketenangan dan kelegaan?
Belumlah cukup jikalau semuanya hanya sendiri,,,semuanya berjalan dengan sendirinya,semuanya akan berlalu dengan sendirinya,,
Ada Allah untukmu
Ada Allah senantiasa menemani hari harimu
Ada Allah yang Maha tahu apa yang kau inginkan
Ada Allah Yang  Maha Tahu seberapa lemah dirimu
Ada Allah Yang selalu setia kepadamu saat engkau ingin menuangkan berbagai tangisanmu
Dan Allah juga menganugrahkanmu seorang sahabat yang senantiasa menemani hari harimu,yang selalu membuat tugas bersama ,selalu tertawa bersama dan ia juga akan mendengarkan keluh kesahmu.Meski terkadang antara kamu dengan dirinya terjadi konflik namun anggaplah itu semua sebagai sebuah warna warninya persahabatan yah,persahahabat yang saling mencintai karena Allah…

Umur Biologis dan Umur Amal Shaleh


Sebuah tausiah yang juga didapat dari seorang ustad berkata bahwa umur kita terbagi dua yaitu  :
1.Umur biologis
Umur ini yang sudah ditetapkan oleh Allah tidak bisa ditunda tunda.
2.Umur amal sholeh
Selayaknya kita isi dengan berbagai amal  kebaikan yang bermanfaat untuk orang banyak.
Selagi umur biologis kita masih ada sekarang, maka berkaryalah untuk kebaikan karena hal ini akan membawa kepada perpanjangan umur amal sholeh kita. Dengan sedekah kita bisa memperpanjang umur amal sholeh kita. Boleh jadi ketika seorang hamba Allah, Dia panggil saat berumur 30 tahun, namun selama hidupnya dulu ia melakukan banyak kebaikan, yaitu ia sering bersedekah dan mewakafkan masjid untuk umat, walau secara umur biologis ia sudah tidak ada lagi namun secara umur amal sholeh, ia tidak akan permah mati. Umur amal sholehnya akan senantiasa bertambah dan tak pernah habis seiring banyak orang yang beribadah di masjid yang ia wakafkan tadi. Subhanaallah…
Ketika seorang hamba yang sholeh dicabut nyawanya, saat ia akan dikiburkan, maka ia meminta untuk segera dikuburkan secepatnya, bagi orang yang sholeh kematian merupakan tempat peristirahatan yang panjang sampai hari kiamat nanti. Dan malaikat pun mempersilahkannya atas izin Allah.
Jangan sampai kita baru berkarya untuk umur amal sholeh kita ketika berumur 69,5 tahun padahal kita akan  mati misalnya di waktu berumur 70 tahun begitu singkatnya umur amal sholeh kita dibanding umur biologis kita.
Untuk itu mari berkarya saat ini juga.
Doa Nabi Ibrahim :
“Ya Allah jadikanlah hambaMu ini setelah meninggalnya menjadi buah bibir yang baik”

(from ceramah di televisi)

Motivasi


Bismillah 6 September 2010
Subhanallah sebuah kata motivasi yang aku dapatkan hari  ini yaitu jika ingin sukses maka harus :
1.      Kerja Keras
2.      Optimis
Mis : seseorang yang tidak memiliki kondisi terjepit ketika di suruh memanjat tembok yang tinggi tidak akan mampu melakukannya,namun ketika ia dikejar oleh anjing maka ia sanggup untuk melewati itu .
Nah begitu juga dengan kehidupan kita di dunia kalau kita tidak merasakan bahwa kematian semakin dekat sehingga kita tidak bersiap siaga untuk mempersiapkannya dari sekarang maka waktu yang kita lalui pasti terbuang pecuma cuma. Namun jika kita berpikir bahwa kematian selalu mengejar kita dan mengintai kita, kita akan bersiap siaga untuk melakukan amal kebaikan. Karena ketika amal sholeh kita baru sedikit pastinya akan dimasukkan ke dalam neraka yang panas, yang sungguh begitu keras siksanya Allah untuk orang orang yang lalai.
Atau dalam menjadi seorang mahasiswapun ketika kita ingin menjadi mahasiswa terbaik, kita harus berkerja keras terlebih dahulu, optimis akan bisa, saat mengerjakan tugas, laksanakan dengan segera jangan menuggu hari esok, jika tidak paham langsung tanyakan pada dosen apa itu maksudnya. Terkadang diri kita dipenuhi oleh persepsi persepsi yang tidak  membangun padahal sebuah kecerdasan yang kreatif ketika kita tidak paham langsung bertanya pada dosen, jangan melihat orang lain kecemasan kecemasan terlebih dahulu, tapi lihatlah diri sendiri dan pacu diri bahwa setiap kita punya potensi masing masing untuk bisa menjadi lebih  baik dibanding bisikan bisikan hati yang tak mendasar.
Begitu juga ketika kita di rumah sebagai seorang anak, kakak bagi adiknya dll.
3.      Cinta
Cinta akan membuat yang jauh terasa dekat ,yang jelek pahit menjadi manis, yang nakal menjadi lucu. Itulah cinta yang mengubah segalanya. Maka dari itu cintailah apa yang kita kerjakan, agar bekerja menjadi kreativitas agar rutinitas menjadi profesionalitas. Hadirkan hati, pikiran bukan hanya jasadmu agar kau rasakan nikmatnya mencintai sesuatu. Dan akan kau rasakan indahnya untuk bekerja pada sesuatu yang kau cintai.

Mulianya ia


Bismillah
12 Agustus 2010
Masih berbekas di hati ,pikiran dan penglihatan ini  situasi di mana seorang ibu yang tidak memiliki serba kecukupan didatangi oleh seorang bocah yang meminta tolong akan dihajitkan baju koko milik kakeknya,respon yang ia beri sungguh mulia. Subhanallah
Sungguh pemurah hati dan sangat ringan tangan ibu ini. Malu terkadang aku pada diriku sendiri yang sudah diberi serba kecukupan oleh Allah namun ternyata masih pelit untuk mengeluarkan sesuatu. Pelit untuk mengeluarkan kepedulian, keseriusan, dan kesungguhan serta pelit untuk bersedekah dengan apa yang ada. Sementara si Ibu ini sangat sabar sekali melayani adik kecil yang minta tolong itu. Subhanaalh.
Ternyata masih ada orang seperti dia di dunia yang fana ini. Akupun ikut tersentuh melihatnya. Sebuah hadist qudsi menyatakan :
“Sungguh Allah cinta kepada orang yang ringan tangan,pemurah dan suka memberi namun Allah lebih cinta lagi kepada orang miskin yang memiliki karakter seperti di atas.”
Yah cinta Allah itulah yang ia dapatkan. Jika dibanding dengan seluruh bumi dan isinya tiada apa apa hal itu dibanding cinta dari Allah.
Padahal sekiranya si ibu itu kondisi keluarganya sungguh prihatin namun ia dengan ikhlas tidak hanya sekedar menolong si bocah menjahitkan baju kakeknya tapi juga ternyata ia membelikan si bocah itu baju untuk kakeknya. Apalagi suami si ibu itu sedang menderita lumpuh. Kesehariannya ialah menjadi tulang punggung di keluarganya yang memiliki 8 orang anak. Hidup di dalam rumah yang tanpa listrik dan tanpa air. Dan rumah itupun rumah tumpangan, bukan milik sendiri. Pekerjaan sehari hari menjadi pembantu rumah tangga di rumah orang dan sorenya mengamen ke rumah rumah penduduk. Dengan suami yang menderita struk itu ia rela dan tabah dengan kondisi yang ia hadapi.
Ketika ditanya. ”Ibu apa uangnya tidak habis membelikan baju untuk kakek saya?” Jawabnya yah kalau habis nanti kerja lagi toh. "Ga papa". Dengan uang yang pas passan ia percaya akan rezeki yang datang datang dari Allah.

Pentingnya sebuah hal kecil


Pentingnya sebuah hal kecil
Bismillah
Sebuah kemunduran di era maju,,,
Karena hal kecil banyak yang terzalimi
Karena hal kecil banyak yang kecewa
Karena hal kecil banyak yang rusak
Karena hal kecil semuanya mengalami kemunduran
Pernahkan kita perhatikan atau mengevaluasi setiap kejadian?
Mengevaluasi setiap janji yang pernah terucap?
Mungkin benar tak ingat pada semuanya,untuk itulah Allah menganugrahkan saudara seiman agar bisa saling mengingatkan satu sama lain.
Sebuah hal sederhana jikalau diacuhkan saja dan tidak diperhatikan bisa menjadi hal  yang membuat  kita luka berdarah.
Ibarat sebuah batu besar,dilihat dari jarak jauhpun batu itu pasti sudah kelihatan oleh mata,dan di dalam hati tentunya ada rasa waspada yang kuat pada batu itu agar tak terjatuh ketika melewati jalan tersebut.Tapi ternyata di jalan itu masih terdapat batu batu kecil yang dari jauh tak tampak namun sebenarnya ada.Dari jauh tak melihat apa apa, yang ada hanya jalan mulus berkerikil kecil sedikit namun tak bahaya,tapi siapa tahu ternyata ketika melengah sedikit saja, kita bisa terpeleset menginjaknya sehingga membuat  jatuh bahkan berdarah dan terluka parah.
Sebuah kisah sederhana lagi,ketika seorang anak yang berumur 5 tahun bermain bersama adiknya yang berusia 1 tahun di pekarangan rumah.Sementara orang tua maupun kakaknya sedang melakukan kesibukan masing masing di dalam rumah.
Bocah 5 tahun ini mendatangi ayahnya dan bertanya
“Ayah lubang yang ada di pekarangan rumah kita apa namanya”?
Ayahnya menjawab : “Tanya pada ibumu ayah sedang sibuk membaca koran”.
“Ibu,lubang yang ada di pekarangan rumah namanya apa?Ibu sedang memasak nak tanya kakakmu saja”!
“Kakak lubang yang ada di pekarangn rumah namanya apa”?
“Namanya sumur”!
“Cepatlah kk”,adik kita masuk ke dalam sumur !
Setelah mendengar hal itu semuanya langsung mengambil langkah seribu untuk melakukan pertolongan.
Seperti itulah  kita,hal kecil yang sebenarnya bisa diatasi dari awal malah menjadi masalah besar  yang tertumpuk karena tak ada respon sedikitpun.
Padahal kalau ada keinginan untuk langsung menghadapi dan melihat bahwa hal kecil itu juga merupakan unsur terpenting dalam kehidupan ini, musibah besar tak akan berlarut larut.
Sebenarnya kita sudah tahu bahwa itu tidak baik namun ntah mungkin masih banyak godaan,tak mampu untuk melaksanakan kebaikan itu.Tak mampu untuk melakukan perubahan lebih baik.Yang ada hanya masih tertanam di dalam hati bahwa itu tidak baik.Tertanam …tertanam …tertanam dan akhirnya menjadi sebuah kebiasaan yang sulit untuk dirubah.
Beginikah yang namanya Agent of Change?
Bukankah sebelum menjadi Agent of Change untuk negara ini kita dituntut untuk menjadi Agent of Change bagi diri kita sendiri?
Bukankah sebelum menjadi Agent of Change bagi keluarga,masyarakat dan bangsa,dituntut untuk menjadi Agent of Change bagi diri sendiri?
Bagaimana mungkin semuanya bisa terjadi jikalau kita melupakan hal kecil.Sebelum besar harus dari kecil dulu.Semuanya berproses.Namun setelah besar jangan lupakan yang kecil karena dari yang kecil itulah kita menjadi besar.