Friday, March 23, 2012

Bandingkan dengan mereka yang luar biasa


Ketika dirimu lemah untuk mencari ilmu dan belajar bandingkan dirimu dengan mereka yang musti menempuh jarak dari Ulak Karang menuju kampus  setiap harinya hanya untuk menebar ilmu.
Ketika dirimu lemah untuk berazam dalam mencari ilmu bandingkan dirimu dengan mereka yang  musti menempuh jarak  dari Bungus  menuju kampus  hanya untuk memberikan ilmunya kepadamu.
Ketika dirimu lemah dalam mengerjakan tugas bandingkan dirimu dengan mereka yang  musti pulang pergi dari pagi hingga sore dari perbatasan Padang Pariaman  menuju  kampus  dengan menaiki angkot hanya untuk memberi pengetahuan yang baru kepada mahasiswanya melalui tugas yang diberikannya.
Ketika dirimu lemah dan mengeluh bahwa rumahmu yang paling jauh bandingkan dengan mereka  yang musti menempuh perjalanan dari Batu Sangkar  menuju kampus. Enam jam waktu pulang pergi setiap hari yang harus ditempuh. Belum lagi tuntutan yang harus dikerjakan ketika sampai dirumah yaitu mengasuh anak anak dan istri serta membaca lembaran kerja mahasiswanya.
Sementara diri kita, paling waktu yang kita tempuh maksimal untuk menuju kampus maksimal 1 jam perjalanan dan pulang balik sebanyak 2 jam. Apalagi bagi yang sudah difasilitasi oleh orang tuanya dengan kendaraan. Pantaskah kita selalu mengeluh menghadapi semua persoalan akademik yang ada di kampus? Dan menyalahkan mereka yang sudah mau memberi ilmunya?
Perjuangan mereka untuk memberikan ilmu kepada mahasiswa tak kenal lelah, bahkan walau harus menempuh jarak sejauh itu. Namun terkadang kita para mahasiswa hanya melihat yang tampaknya saja, hanya melihat bahwa diri kitalah mahasiswa yang paling menderita karena paling jauh rumahnya, sehingga tak punya banyak waktu untuk mengerjakan tugas yang diberi oleh dosen, paling sibuk mengurusi urusan keluarga, dll, terlebih lagi jika menganggap tugas yang diberi dosen adalah beban bagi mahasiswanya. Dan alhasil tugas itupun tak dikerjakan yang ada hanya kerta kosong tanpa isi. Ketika akan menerima nilai akhir kitapun protes kenapa kok nilai seperti ini? Dan yang tersalahkan adalah dosen pelit dan tidak murah hati dalam memberi nilai. Padahal kalau menginstropeksi diri sendiri dan mengkritisi diri terlebih dahulu sebelum mengkritisi yang lain jauh lebih mudah menemukan solusinya untuk permasalahan ini.
That’s All. Thank you very much for my lecturers.  

No comments:

Post a Comment