Ketika dirimu lemah untuk mencari ilmu dan belajar
bandingkan dirimu dengan mereka yang musti menempuh jarak dari Ulak Karang menuju kampus setiap harinya hanya untuk menebar ilmu.
Ketika dirimu lemah untuk berazam dalam mencari ilmu
bandingkan dirimu dengan mereka yang musti menempuh jarak dari Bungus menuju kampus hanya untuk memberikan ilmunya kepadamu.
Ketika dirimu lemah dalam mengerjakan tugas
bandingkan dirimu dengan mereka yang musti pulang pergi dari pagi hingga sore dari perbatasan
Padang Pariaman menuju kampus dengan
menaiki angkot hanya untuk memberi pengetahuan yang baru kepada mahasiswanya
melalui tugas yang diberikannya.
Ketika dirimu lemah dan mengeluh bahwa rumahmu yang
paling jauh bandingkan dengan mereka yang musti menempuh perjalanan dari Batu
Sangkar menuju kampus. Enam jam waktu
pulang pergi setiap hari yang harus ditempuh. Belum lagi tuntutan yang harus
dikerjakan ketika sampai dirumah yaitu mengasuh anak anak dan istri serta
membaca lembaran kerja mahasiswanya.
Sementara diri kita, paling waktu yang kita tempuh
maksimal untuk menuju kampus maksimal 1 jam perjalanan dan pulang balik
sebanyak 2 jam. Apalagi bagi yang sudah difasilitasi oleh orang tuanya dengan
kendaraan. Pantaskah kita selalu mengeluh menghadapi semua persoalan akademik
yang ada di kampus? Dan menyalahkan mereka yang sudah mau memberi ilmunya?
Perjuangan mereka untuk memberikan ilmu kepada
mahasiswa tak kenal lelah, bahkan walau harus menempuh jarak sejauh itu. Namun
terkadang kita para mahasiswa hanya melihat yang tampaknya saja, hanya melihat
bahwa diri kitalah mahasiswa yang paling menderita karena paling jauh rumahnya,
sehingga tak punya banyak waktu untuk mengerjakan tugas yang diberi oleh dosen, paling sibuk mengurusi urusan keluarga, dll,
terlebih lagi jika menganggap tugas yang diberi dosen adalah beban bagi
mahasiswanya. Dan alhasil tugas itupun tak dikerjakan yang ada hanya kerta
kosong tanpa isi. Ketika akan menerima nilai akhir kitapun protes kenapa kok
nilai seperti ini? Dan yang tersalahkan adalah dosen pelit dan tidak murah hati
dalam memberi nilai. Padahal kalau menginstropeksi diri sendiri dan mengkritisi
diri terlebih dahulu sebelum mengkritisi yang lain jauh lebih mudah menemukan
solusinya untuk permasalahan ini.
That’s All. Thank you very much for my lecturers.
No comments:
Post a Comment