Friday, March 23, 2012

Manfaat yang terasa ketika ia telah tiada


Bismillah..
Ketika terasa sakit baru terasa bahwa sungguh nikmat sehat itu berharga
Ketika diri sehat, tubuh kuat, bisa melakukan hal bermanfaat apapun yang diinginkan, tetapi ketika sudah sakit, untuk dudukpun musti dibantu, untuk berdiripun musti dipapah, bahkan untuk menulis saja pun susah, baru mau menulis sudah timbul sedikit pusing di kepala karena kondisi badan yang mengharuskan untuk berbaring.
Seorang kakek tua, dalam hidupnya hanya diisi oleh kebiasaan yang tidak lain hanya untuk menyemangati dirinya sendirinya. Kakinya tak lagi bisa diajak untuk berjalan ke sana kemari, jangankan untuk berjalan jauh dan berputar putar untuk jalan santai saja, harus menahan sakit yang luar biasa, sholatpun harus duduk, bahkan ketika musti berada di luar rumah dan sudah masuk waktu azan, ia hanya bisa melakukan sholat di rumah atau sholat duduk, tak mau sholat di masjid karena kondisinya yang tak memungkinkan untuk sholat di sana. Alhasil sering melakukan sholat jamak karena alasan kondisinya. Sementara kita yang sudah diberi segala kecukupan terkadang masih melalaikan segala sesuatu yang sebenarnya bisa kita lakukan dengan semaksimal mungkin. Kaki yang masih bisa berjalan jauh berkilo kilo meter, jiwa yang senantiasa selalu berkobar untuk terus menegakkan perjuangan, hati yang senantiasa memberikan penerangan, pikiran yang bisa memberikan sumbangsih pemikiran yang jernih, mulut yang bisa beretorika layaknya seorang pemimpin untuk menuntut keadilan, dan tangan yang senantiasa bisa membantu orang orang yang membutuhkan bantuan. Tapi ternyata kesemuanya ini terkadang tak bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Malu kita pada mereka yang tak diberi kesempurnaan tapi berusaha untuk menjadi orang orang yang sempurna yaitu berusaha untuk bisa menjadi layaknya orang orang normal lainnya yang mampu memberikan kontribusi positif bagi yang lain. Mereka sebagian yang telinganya tak mampu mendengar dengan maksimal mampu menghasilkan buah karya untuk dijadikan sebagai pernak pernik bangsa ini, mereka sebagian yang tak mampu berbicara dengan lurus mampu membuat busana indah yang bisa dipakai oleh siapa saja.
Subhanallah..jadikanlah hambaMu ini, hamba yang bisa bersyukur dalam menggunakan seluruh ciptaan yang telah engkau berikan kepada kami, tubuh yang ketika sehat bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin, mata yang bisa melihat bisa dimanfaatkan sebaik  mungkin bagaimana kalau mata ini direnggut dan diambil kembali sehingga kita tak bisa melihat keindahan ciptanNya lagi. Mulut ini, telinga ini, tangan dan kaki ini, karena semua akan dimintai pertanggungjawaban.

No comments:

Post a Comment