Thursday, August 9, 2012

Cerpen Sederhana



Cerpen Sederhana
30 Juli 2010
“Rasanya berbeda dibanding hari hari sebelumnya,biasanya wajah itu selalu tersenyum walau hanya sedikit ,namun tadi pagi senyuman itu tak tampak lagi di wajahnya.Kenapa ya?Apakah beliau juga bisa merasa bahwa ia penah dijadikan bahan omongan”?  
“Huuhhh, tadi pagipun  juga sebel aku ,dia yang minjam dia yang ga bilang makasih,apaan tuhhhh!!!Udah gitu kalo minjam kaya bos lagi mulangin juga kaya bos padahal yang punya juga bukan dia”.Sebel aku..
Itulah uneg uneg yang dirasa oleh Fita pagi ini,uneg uneg yang ia lontarkan sendiri sembari menggosok baju keluarganya di rumah.Ia merasa seperti itu karena tak terbiasa diperlakukan oleh sikap yang agak unfimiliar oleh tetangga sebelah rumahnya.Namun tanpa ia sadari, abangnya mendengar gerutuan Fita.
“Kenapa fit?Dari tadi abang denger kamu nyeloteh sendiri aja? Ga ada siapa siapa kok ngomong sendiri? Ga ada acara gosip ataupun film telenovela eh marah marah sendiri? Sebenernya siapa sih yang kamu keselin?Coba cerita, mana tau abang bisa kasih solusi ke kamu.
“Huuuuh ,abg ga perlu tau, biar Fita pendam sendiri aja ntar kalo Fita cerita ntar abg malah belain dia lagi!Males ah, biar kesel sendiri aja”.Emang kenapa kalo Fita ngoceh sendiri ,ngomong sendiri?

Dengan sabar abangnya pun menjawab “Ya udah deh,tapi kalo kamu udah ga tahan sama yang dipendam di hati itu cerita ke abang aja ya dek,abang mau pergi ke warung dulu nyari sabun”.
Abangnya tau pasti adiknya adalah tipe orang yang temperamental ,kalo lagi marah ga bisa didekettin ,kalau didekettin nanti malah tambah meledak.Bisa nambah brabe…
Namun di satu sisi sebenarnya si Fita tidak menyadari bahwa hal itu akan membuat sakit dirinya.
Duh kok kepalaku pusing Ya?Makan udah,minum susu udah,sholat udah tadi,apa yang kurang yach,ah aku coba istirhat sebentar di sofa mudah mudahhan agak sedikit mereda.
Di malam harinya, ia menonton siaran televisi yang betemakan “menjaga hati”,walau masih dengan kondisi sebel yang agak berkurang, ia dipaksa oleh abangnya untuk menemaninya nonton sebentar saja di ruangan keluarga itu.
“Fit,sini deh ada tayangan bagus di TV ni ituloh motivator sekaligus triner yang kamu suka.”
“Ga ah  bang , aku mau tidur bentar kepalaku agak sakit dan nyutnya ga hilang hilang dari tadi pagi bang”.
“Iya ,tapi di sini aja istirahatnya, sekalian nemenin abang nonton TV ga rame kalo nonton sendiri.Biasanya abang nonton bareng sama kamu juga kan”?
Dengan kaki yang agak sempoyongan ia mau menuruti ajakan abanganya walau  masih agak pusing, tapi lambat laun Fita mau mendengar tayangan yang bermanfaat ini.Karena mendengar dan menonton dengan penuh kekhusyukkan, ia mulai tersentuh hatinya oleh respon dari para peserta yang hadir,tak terasa ia mulai haru dan mencocokkan apa yang ia tonton dengan kejadian yang ia alami.Air matapun mulai menetes,dan ia menutup mukanya dengan bantal.
 “Fita?Kamu kenapa?Kepalanya tambah sakit ya?Yuk kita berobat ke dokter aja,biar dikasih obat”!
“Ga bang kepala Fita ga tambah sakit cuma Fita baru sadar sekarang kenapa kepala Fita sakit,seperti yang sudah dikatakan oleh trainer tadi penyebab dari kita banyak penyakit di dalam tubuh ini adalah bukan karena kita kekurangan gizi atau makanan sekalipun melainkan karena sesuatu yang kita pendam yang sifatnya negatif dan tidak baik.Dan ternyata Fita paham bg, seharian ini Fita mendam sesuatu yang udah kelewat batas.Fita sudah berprasangka yang ga ga sama tetangga sebelah,menggerutu sendiri,ngomel sendiri,sebel sendiri padahal Fita ga tau sebab tetangga sebelah ngelakuin kaya gitu ke Fita.Dan juga selama ini ibu itu juga sudah berbuat baik untuk keluarga kita.Jengukin mama waktu di rawat di rumah sakit,mobilnya kita pinjam untuk nganterin mama.Dan keluarganya dengan senang hati langsung menyuruh kita untuk pakai saja mobil itu.Tapi giliran kemaren ibu itu minjam sesuatu ke Fita,Fita pinjamin dan waktu ibu itu balikin tanpa  bilang makasih ditambah ucapannya agak sewot gitu Fita langsung sakit hati dan mikir yang ga ga….hikkss….Fita nyesel bg”.
“Ohh,jadi itu alasan kamu marah tadi pagi.Ya sudah sekarang yang terpenting abang senang kamu sudah menyadari kesalahan yang kamu buat sendiri.Dan kamu sekarang juga sudah tahu kan ga ada manfaatnya kalau masalah itu kita pendam sendiri?Justru menjadi penyakit di diri kita.Setelah ini kamu sholat dan mohon ampun kepada Allah ya dek”.
“Iya bang.Fita mau minta maaf juga sama abang karena tadi pagi udah ngomong yang ketus ke abang”.
“Iya dek udah abang maafin,tenang aja.Yuk sholat jamaah”.
“ Astagfirullahhh.Jikalau kami dari dua belah pihak ini  memang salah, ampuni kami Ya Rabb…”
”Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan”.(QS Asy Syuura 42 : 43)
Sebuah pelajaran bermanfaat untuk kita semua bahwa ternyata tidak hanya yang tua, yang ingin dihargai ternyata  yang muda pun butuh dihargai, tidak hanya orang yang sudah berumah tangga, yang muda juga butuh dihormati, walaupun kita sudah bertetangga lama,berkerabat lama ataupun berteman lama namun hal ini jangan dilupakan karena fitrah kita sebagai manusia biasa,tentunya selalu ingin dihargai dan dihormati.Karena hal ini mencirikan kita orangnya seperti apa dan bagaimana.
”Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang”.(QS Al Balad 90 : 17)
Inilah hablumminannas,sungguh Allah itu Maha tahu setiap hambaNya.Selain Ia juga mengajarkan kita bagaimana hablumminallah,Allah juga mengajarkan kita untuk bisa berinteraksi dan menjaga adab yang baik dalam beurusan terhadap sesama manusia.Karena Allahlah yang menciptakan kita ,Ia tahu bagimana saja sifat hambaNya,cenderung ingin dipuji ,ingin dihargai dan ingin dihormati.Ya tidaklah salah hal ini ada, karena Allahlah yang meniupkan sebagian dari siat sifat mulia milikNya ke dalam hati setiap manusia.
Ketika kita diperlakukan tidak sewajarnya,wajar kita merasakan hal yang tidak enak dalam hati kita,karena disitulah suara hati kita memanggil.Namun bukan berarti ketika kita merasakan hal yang demikian atau tidak enak dalam hati, kita langsung mengeluarkan rasa marah dan jengkel,perlu dipikir dulu mungkin beliau yang memperlakukan hal yang tidak enak itu sedang lupa atau banyak masalah berat yang sedang dipikirkan di dalam kelurganya.Bukankah seperti itu yang diajarkan Allah beserta RasulNya untuk kita? Jadi gunakan suara hati yang lain agar kita tidak terpedaya oleh godaan syetan yang terkutuk.
 ”Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang”.(QS Al Hujurat 49 : 12)

No comments:

Post a Comment