Cerpen
Sederhana
30 Juli 2010
“Rasanya berbeda dibanding hari hari
sebelumnya,biasanya wajah itu selalu tersenyum walau hanya sedikit ,namun tadi
pagi senyuman itu tak tampak lagi di wajahnya.Kenapa ya?Apakah beliau juga bisa
merasa bahwa ia penah dijadikan bahan omongan”?
“Huuhhh, tadi pagipun juga sebel aku ,dia yang minjam dia yang ga
bilang makasih,apaan tuhhhh!!!Udah gitu kalo minjam kaya bos lagi mulangin juga
kaya bos padahal yang punya juga bukan dia”.Sebel aku..
Itulah uneg uneg yang dirasa oleh
Fita pagi ini,uneg uneg yang ia lontarkan sendiri sembari menggosok baju
keluarganya di rumah.Ia merasa seperti itu karena tak terbiasa diperlakukan
oleh sikap yang agak unfimiliar oleh tetangga sebelah rumahnya.Namun tanpa ia
sadari, abangnya mendengar gerutuan Fita.
“Kenapa fit?Dari tadi abang denger
kamu nyeloteh sendiri aja? Ga ada siapa siapa kok ngomong sendiri? Ga ada acara
gosip ataupun film telenovela eh marah marah sendiri? Sebenernya siapa sih yang
kamu keselin?Coba cerita, mana tau abang bisa kasih solusi ke kamu.
“Huuuuh ,abg ga perlu tau, biar Fita
pendam sendiri aja ntar kalo Fita cerita ntar abg malah belain dia lagi!Males
ah, biar kesel sendiri aja”.Emang kenapa kalo Fita ngoceh sendiri ,ngomong
sendiri?
Dengan sabar abangnya pun menjawab “Ya
udah deh,tapi kalo kamu udah ga tahan sama yang dipendam di hati itu cerita ke
abang aja ya dek,abang mau pergi ke warung dulu nyari sabun”.
Abangnya tau pasti adiknya adalah
tipe orang yang temperamental ,kalo lagi marah ga bisa didekettin ,kalau
didekettin nanti malah tambah meledak.Bisa nambah brabe…
Namun di satu sisi sebenarnya si
Fita tidak menyadari bahwa hal itu akan membuat sakit dirinya.
Duh kok kepalaku pusing Ya?Makan
udah,minum susu udah,sholat udah tadi,apa yang kurang yach,ah aku coba istirhat
sebentar di sofa mudah mudahhan agak sedikit mereda.
Di malam harinya, ia menonton siaran
televisi yang betemakan “menjaga hati”,walau masih dengan kondisi sebel yang
agak berkurang, ia dipaksa oleh abangnya untuk menemaninya nonton sebentar saja
di ruangan keluarga itu.
“Fit,sini deh ada tayangan bagus di
TV ni ituloh motivator sekaligus triner yang kamu suka.”
“Ga ah bang , aku mau tidur bentar kepalaku agak sakit
dan nyutnya ga hilang hilang dari tadi pagi bang”.
“Iya ,tapi di sini aja istirahatnya,
sekalian nemenin abang nonton TV ga rame kalo nonton sendiri.Biasanya abang
nonton bareng sama kamu juga kan”?
Dengan kaki yang agak sempoyongan ia
mau menuruti ajakan abanganya walau masih agak pusing, tapi lambat laun Fita mau mendengar
tayangan yang bermanfaat ini.Karena mendengar dan menonton dengan penuh
kekhusyukkan, ia mulai tersentuh hatinya oleh respon dari para peserta yang
hadir,tak terasa ia mulai haru dan mencocokkan apa yang ia tonton dengan
kejadian yang ia alami.Air matapun mulai menetes,dan ia menutup mukanya dengan
bantal.
“Fita?Kamu kenapa?Kepalanya tambah sakit
ya?Yuk kita berobat ke dokter aja,biar dikasih obat”!
“Ga bang kepala Fita ga tambah sakit
cuma Fita baru sadar sekarang kenapa kepala Fita sakit,seperti yang sudah
dikatakan oleh trainer tadi penyebab dari kita banyak penyakit di dalam tubuh
ini adalah bukan karena kita kekurangan gizi atau makanan sekalipun melainkan
karena sesuatu yang kita pendam yang sifatnya negatif dan tidak baik.Dan
ternyata Fita paham bg, seharian ini Fita mendam sesuatu yang udah kelewat
batas.Fita sudah berprasangka yang ga ga sama tetangga sebelah,menggerutu
sendiri,ngomel sendiri,sebel sendiri padahal Fita ga tau sebab tetangga sebelah
ngelakuin kaya gitu ke Fita.Dan juga selama ini ibu itu juga sudah berbuat baik
untuk keluarga kita.Jengukin mama waktu di rawat di rumah sakit,mobilnya kita
pinjam untuk nganterin mama.Dan keluarganya dengan senang hati langsung
menyuruh kita untuk pakai saja mobil itu.Tapi giliran kemaren ibu itu minjam
sesuatu ke Fita,Fita pinjamin dan waktu ibu itu balikin tanpa bilang makasih ditambah ucapannya agak sewot
gitu Fita langsung sakit hati dan mikir yang ga ga….hikkss….Fita nyesel bg”.
“Ohh,jadi itu alasan kamu marah tadi
pagi.Ya sudah sekarang yang terpenting abang senang kamu sudah menyadari
kesalahan yang kamu buat sendiri.Dan kamu sekarang juga sudah tahu kan ga ada
manfaatnya kalau masalah itu kita pendam sendiri?Justru menjadi penyakit di
diri kita.Setelah ini kamu sholat dan mohon ampun kepada Allah ya dek”.
“Iya bang.Fita mau minta maaf juga
sama abang karena tadi pagi udah ngomong yang ketus ke abang”.
“Iya dek udah abang maafin,tenang
aja.Yuk sholat jamaah”.
“ Astagfirullahhh.Jikalau kami dari
dua belah pihak ini memang salah, ampuni kami Ya Rabb…”
”Tetapi
orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu
termasuk hal-hal yang diutamakan”.(QS Asy Syuura 42 : 43)
Sebuah pelajaran bermanfaat untuk
kita semua bahwa ternyata tidak hanya yang tua, yang ingin dihargai ternyata yang muda pun butuh dihargai, tidak hanya orang
yang sudah berumah tangga, yang muda juga butuh dihormati, walaupun kita sudah
bertetangga lama,berkerabat lama ataupun berteman lama namun hal ini jangan
dilupakan karena fitrah kita sebagai manusia biasa,tentunya selalu ingin
dihargai dan dihormati.Karena hal ini mencirikan kita orangnya seperti apa dan
bagaimana.
”Dan
dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan
saling berpesan untuk berkasih sayang”.(QS Al Balad 90 : 17)
Inilah hablumminannas,sungguh Allah
itu Maha tahu setiap hambaNya.Selain Ia juga mengajarkan kita bagaimana
hablumminallah,Allah juga mengajarkan kita untuk bisa berinteraksi dan menjaga
adab yang baik dalam beurusan terhadap sesama manusia.Karena Allahlah yang
menciptakan kita ,Ia tahu bagimana saja sifat hambaNya,cenderung ingin dipuji
,ingin dihargai dan ingin dihormati.Ya tidaklah salah hal ini ada, karena
Allahlah yang meniupkan sebagian dari siat sifat mulia milikNya ke dalam hati
setiap manusia.
Ketika kita diperlakukan tidak
sewajarnya,wajar kita merasakan hal yang tidak enak dalam hati kita,karena
disitulah suara hati kita memanggil.Namun bukan berarti ketika kita merasakan
hal yang demikian atau tidak enak dalam hati, kita langsung mengeluarkan rasa
marah dan jengkel,perlu dipikir dulu mungkin beliau yang memperlakukan hal yang
tidak enak itu sedang lupa atau banyak masalah berat yang sedang dipikirkan di
dalam kelurganya.Bukankah seperti itu yang diajarkan Allah beserta RasulNya
untuk kita? Jadi gunakan suara hati yang lain agar kita tidak terpedaya oleh
godaan syetan yang terkutuk.
”Hai
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya
sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan
orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain.
Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati?
Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang”.(QS Al Hujurat 49 :
12)
No comments:
Post a Comment