Thursday, February 19, 2015

Tiada yang sia sia dari silaturrahmi

                                                 photo source : gathering family

Hari ini alhamdullilah aku, Deby, Randi, bg Novanditto dan bg Iwan berkumpul dan sharing banyak hal. Mereka adalah orang orang yg hebat yg kukenal sejak di kampus Unand. Hanya kami berlima, karena kita mendadak bikin acaranya. Akupun diajak oleh Deby, dan untungnya memang hari ini aku libur, terlebih sudah lama sekali aku tidak ketemu dosenku yang satu ini. Tidak ada perubahan, bg Iwan sekarang seperti yang dulu, senang untuk memotivasi kami mahasiswanya, meskipun aku sudah lulus dan bekerja di sini, aku tetap menganggap bg Iwan sebagai dosenku dan aku mahasiswanya. Namun tanggung jawabnya menjadi lebih banyak sejak menjadi ketua prodi Hubungan Internasional.
Banyak hal yang kami ceritakan disana. Mulai dari kami  bagaimana bisa survive di sini hingga berjuang untuk bisa settle mendapatkan yang terbaik.
Aku sangat surprised saat mendengar bg Novanditto lulus di Kementrian Industri thn 2015 ini. Namun untuk sampai kesini banyak perjuangan yang sudah ia lewati. Ia sempat bekerja sebagai pengaduk semen sebelum lulus PNS di tahun 2015. Pekerjaan yang langka dilakukan oleh banyak orang namun ternyata tidak sia sia. Yang menarik dari ceritanya ialah saat proses wawancara di Kementrian Industri. Di Kementrian ini diawali terlebih dahulu dengan beberapa tahapan ujian masuk.
1.Tes Administrasi
2.Tes Online sebelum TKd soalnya terdiri dari matematika, bahasa Indonesia, dll
3.Tes TKD
4.Tes TKB (psikotes menggambar, serta wawancara)
Dari keempat tes tersebut aku sangat tertarik untuk bercerita tentang pengalaman bg Novanditto saat wawancara. Sebelum wawancara sebenarnya diawali dengan tes psikotes seperti menggambar salah satunya. Dan saat wawancara ia menceritakan apa yang sudah digambarnya. Diantara banyak kandidat, bg Novandittolah yang paling lama diwawancarai yaitu sekitar 20 menit. Sementara yang lain hanya 1 menit. Ini jadi sebuah indikasi saat kalian mengikuti tes wawancara, kalau lama proses wawancara sementara orang lain sebentar bisa jadi indikasi kalau nilai kalian plus di mata si pewawancara. Buat diri kalian enjoy namun tetap jangan mengada ngada, jadi diri kalian apa adanya. Contohnya bg Novanditto hanya menggambar sebuah logo Kementrian, seorang pria yg menjinjing tas kerja dengan baju dinas, gedung kantoran dan mobil. Ia hanya diminta untuk menceritakan kenapa menggambar itu dan yang ada di sana siapa serta keterkaitan antara gambar orang dengan gambar yang lain apa. Dia menceritakan bahwa orang itu adalah dirinya sendiri yang bekerja beberapa saat lagi di Kementrian. Dan 10 tahun dari sekarang ia bisa membeli mobil tersebut. Simple, tapi menggambarkan diri kita yang sebenarnya. Intinya yang bisa diambil di sini. Enjoy dan tetap santai serta jadilah diri kalian sendiri. Sebenarnya itu kuncinya. Biarkan mengalir bagai air. Namun tetap berikan kesan yang positif dari diri kalian. Terkadang saat wawancara kita bingung mau berbicara apa. Dari hal ini serta pengalaman pribadi yang sudah aku lewati proses wawancara di perusahaan bonafit adalah keterusterangan dan apa adanya diri kita. Di postingan sebelumnya sudah aku gambarkan bagaimana gagalnya aku saat wawancara untuk PPS BRI bisa jadi sebuah pengalaman yang beharga juga.
Alhamdulillah....tiada yang sia sia dari silarurrahmi. 😃😃 Thank u bg atas sharing pengalamannya..