Wednesday, April 25, 2012

Dua jalan menuju Pengetahuan


Dua jalan menuju Pengetahuan[1]
Hubungan Internasional sebagai bidang ilmu tersendiri lahir setelah Perang Dunia I. Dalam perkembangannya selama lebih dari ¾ abad ini, secara garis besar terdapat dua pendekatan akademis untuk mempelajarinya yaitu pendekatan tradisionalis dan pendekatan saintifik.
Pendekatan tradisionalis menurut Charles A. McClelland, pada waktu itu berkembang pendapat bahwa studi hubungan internasional menuntut kemampuan intelektusl yang begitu banyak sehingga hal ini hanya dimungkinkan dilakukan oleh mahasiswa pascasarjana yang matang dan betul betul terlatih. Terdapat beberapa alasan :
1.Seorang yang mempelajari studi hubungan internasional harus memiliki dasar pengetahuan yang kuat tentang sejarah berbagai negara serta pemahaman atas bahasa di berbagai negara tersebut agar bisa memahami gagasan dan perasaan suatu bangsa. 
 2. Untuk dapat memperolehnya maka harus memiliki pengalaman minimal menetap atau melakukan penelitian di negara tersebut. 
 3.  Pengetahuan yang mendalam hanya bisa didapat dalam ruang lingkup yang terbatas yaitu menelaah kasus kasus secara seksama dan mendalam, misalnya studi kasus politik luar negeri Indonesia di masa Demokrasi Terpimpin.
Ilmuwan yang menggunakan pendekatan (wisdom outlook) ini seperti Hans J Morgenthau, Henry Kisinger, atau Hedley Bull melakukan perenungan atas pengalaman pribadi dan studi sejarah untuk mendapatkan pengetahuan dalam studi hubungan internasional. Dan hasil studinya merupakan suatu “pemahaman” yang tidak sepenuhnya ‘intuitif’ tapi lebih merupakan pemberian makna umum pada suatu fakta khusus. Menurut pendekatan ini pengetahuan tentang hubungan internasional tidak bisa diperoleh dengan jalan pintas melainkan diperoleh dengan cara pengalaman praktis dan studi masa lalu agar pengetahuan tersebut bisa diterapkan ke fakta dan situasi masa kini.
Sementara pendekatan saintifik didasarkan pada keyakinan bahwa banyak hal baru dalam perilaku internasional yang perlu dipelajari dan bahwa bisa melakukan penemuan tentang arus interaksi yang terjadi dalam hubungan internasional dan ini merupakan yang esensi dalam studi hubungan internasional itu sendiri. Ilmuwan hanya bertugas menemukan pola pola pengulangan dan perilaku internasional untuk diramalkan tentang apa yang mungkin terjadi dalam hubungan internasional. Prosesnya hampir sama dengan meteorologi. Di mana ahli cuaca meramalkan keadaan cuaca di suatu tempat dengan menggunakan suatu alat dan bisa jadi ramalan cuaca benar bisa jadi tidak benar. Tapi yang terpenting proses ini tidak memberikan kepastian terhadap suatu fenomena melainkan hanya sebuah kemungkinan agar bisa sedia payung sebelum hujan. Dan ilmu ini akan selalu berkembang untuk memperbaiki kesalahan kesalahan dalam prediksi sebelumnya. Dan pendekatan saintifik juga serupa dengan yang dilakukan oleh ahli cuaca ini.
Pendekatan Saintifik dalam Ilmu Sosial
Pendekatan Saintifik dalam Ilmu Sosial merupakan suatu metode analisa yang objektif, logis, sistematis untuk mendeskripsikan, menjelaskan dan meramalkan suatu fenomena yang bisa diamati. Berdasarkan definisi ini dapat diketahui bahwa ciri ciri utama sains yaitu :
       1. Sains : suatu metode analisa, bukan suatu kumpulan pengetahuan. Sains merupakan suatu aktifitas, proses dan bisa dibedakan dengan hasilnya.
          2. Tujuan akhir sains adalah deksripsi, eksplanasi, prediksi. 
                3.    Fenomena yang bisa diamati
       4.Bersifat obejktif, logis dan sistematis




                [1] Mohtar Mas’oed. Ilmu Hubungan Internaional : Disiplin dan Metodologi

No comments:

Post a Comment