Bismillah
وَاِذَا سَاَلَـكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 186)
Allah mengubah takdir dengan doa. Dan takdir bisa berubah-rubah karena doa atas Rahmat dari Allah. Bukankah rahmat dan karunia Allah sangat luas ? Bahkan melebihi takdirnya ? Allah bisa menghapus apa yang Ia tulis dan bisa menetapkan yang ingin ditetapkanNya.
Ayat diatas salah satu ayat dari janji Allah terhadap hambaNya yang berdoa kepadaNya. Dan doa adalah senjata orang mukmin melebihi senjata apapun yang dimiliki oleh semua orang.
Orang yang yakin kepada Allah, dan keyakinannya lebih besar kepada Allah dibandingkan dengan keyakinannya pada apapun, maka selagi ia berdoa kepada Allah. Hatinya akan tenang.
Ada masalah dikit = Illahi
Ada masalah dikit = Rabbi
Ada masalah sekecil apapun = Rabbi
Ada masalah apapun = minta ke Allah
Kata Rasulullah SAW :
"Janganlah kalian menjadi lemah (berputus asa) dalam berdoa, karena sesungguhnya tidak akan binasa seseorang selama ia masih berdoa kepada Allah SWT".
Selama masih meminta dan berharap kepada Allah, maka kita tidak akan binasa, kita tidak akan kalah, kita tidak akan rugi.
Kata para Ulama :
"Segala sesuatu yang ada di dunia ini akan binasa, segala sesuatu yang ada di dunia ini akan pergi dan tidak akan kembali kecuali doa. Doa ia pergi dan pasti akan kembali. Doa akan kembali kepada yang meminta. Satu satunya yang akan pergi ke Allah dan akan kembali kepada yang meminta yaitu doa.
Kata Allah :
Aku itu dekat. Tidak mungkin Aku tidak mendengar doa kalian. Allah Maha Mendengar. Tidak perlu diucap secara lisanpun, membatin di dalam hati Allah Maha Mendengar.
Rasulullah pernah berdoa membatin di dalam hati. Dan Allah langsung ijabah. Saat Nabi ada keinginan di dalam hati namun tak berani mengungkapkan. Tapi Allah Maha Mendengar.
Saat itu orang Yahudi, mereka menghina kaum muslimin karena kiblat sholatnya mengarah ke
Al Aqsa (Palestina). Kata mereka "Orang Islam sukanya meniru, kita sholat menghadap Al Aqsa umat Islam juga menghadap Al Aqsa, dan menyimpulkan bahwa agama Islam agama yang meniru agama kita (Yahudi), tidak original".
Sering diolok olok seperti ini. Setiap kaum muslim sholat, mereka selalu menghina dan nabipun sedih, sehingga setiap sore Nabi pun berdiri di suatu bukit kemudian melihat ke langit, membatin dalam hati. Nabi membatin di dalam hati ingin minta pemindahan kiblat dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram. Setiap hari hal ini dilakukan oleh Rasulullah SAW. Sehingga turunlah ayat ini. Turun wahyu dari doa nabi yang belum "diverbalkan dengan kata kata". Dan Allahpun mengijabah.
Allah SWT berfirman:
قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَآءِ ۚ فَلَـنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰٮهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَـرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَـعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَـقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ
"Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu, bahwa (pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 144)
Maha benar Allah dengan segala firmanNya.
(resume tausiyah Ustadz Hanan Attaki)