Friday, July 7, 2017

Ndeso itu ngangenin




Ndeso itu taragak jo kampuang (minang version).

Di "Ndeso" banyak sawah nan hijau yang membuat mata nyaman untuk melihatnya.

"Ndeso" itu bebas melihat Pantai Padang yang matamu bisa terbatas untuk melihatnya karena saking luasnya lautan.

Ga ada yang menandingi keindahan pemandangan "ndeso" jika dibandingkan dengan kota.

Gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi itu akan kalah dengan hamparan bukit dan gunung nan hijau yang diatasnya diselimuti oleh langit biru nan cerah..

Makanan "ndeso" seperti "martabak kubang" yang ada di "desa"ku tak ada yang menandingi kelezatannya (dari segi kuahnya yang kental pedes-pedes manis, dan lagi ketebalan martabaknya dilapisi dengan telor dan daging sapi yang menggugah selera"). Meski di kota banyak ditemukan martabak serupa tapi "lain lubuk lain ikannya". Bener bener beda.

Belum lagi "pakasam durian"...hmm..makanan samba lado duren atau tempoyak disebut orang jambi..makan dengan lalapan plus telor ceplok atau dadar cukup membuat aku nambah berkali kali...Ibuku sangat ahli membuat pakasam duren ini, rasanya tak ada yang menandingi...

Aku baru balik dari "ndeso" dan hingga saat ini masih terngiang di kepala "list makanan khas apa yang belum kumakan" di "desaku"...😊