Saturday, September 22, 2012

Persepsi dan Respon Pemerintah dan masyarakat Indonesia terhadap kehadiran Organisasi Internasional Pasca Gempa Sumbar 2009


 BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah
               Pada hari Rabu 30 September 2009 terjadi gempa berkekuatan 7,6 pada Skala Richter dengan pusat gempa (episentrum) 57 km di barat daya Kota Pariaman (00,84 LS 99,85 BT) pada kedalaman (hiposentrum) 71 km. Pada hari Kamis 1 Oktober terjadi lagi gempa kedua dengan kekuatan 6,8 Skala Richter, kali ini berpusat di 46 km tenggara Kota Sungaipenuh pada pukul 08.52 WIB dengan kedalaman 24 km.Setelah kedua gempa ini terjadi rangkaian gempa susulan yang lebih lemah. Gempa pertama terjadi pada daerah patahan Mentawai (di bawah laut) sementara gempa kedua terjadi pada patahan Semangko di daratan.Getaran gempa pertama dilaporkan terasa kuat di seluruh wilayah Sumatera Barat, terutama di pesisir. Keguncangan juga dilaporkan dari Padangsidempuan, Medan, Kuala Lumpur, Singapura, Pekanbaru, Jambi, dan Bengkulu. Dilaporkan bahwa pengelolaan sejumlah gedung bertingkat di Singapura mengevakuasi stafnya.  Kerusakan parah terjadi di kabupaten-kabupaten pesisir Sumatera Barat, bagian selatan Sumatera Utara serta Kabupaten Kerinci (Jambi). Sementara Bandar Udara Internasional Minangkabau mengalami kerusakan pada sebagian atap bandara (sepanjang 100 meter) yang terlihat hancur dan sebagian jaringan listrik di bandara juga terputus. Sempat ditutup dengan alasan keamanan, bandara dibuka kembali pada tanggal 1 Oktober.Sejumlah hotel di Padang rusak, dan upaya untuk mencapai Padang cukup susah akibat terputusnya komunikasi.Korban tewas akibat gempa terus bertambah, dikhawatirkan mencapai ribuan orang.Namun demikian, hingga tanggal 4 Oktober 2009, angka resmi yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) adalah 603 orang korban tewas dan 343 orang dilaporkan hilang. Pada tanggal 13 Oktober 2009, angka korban tewas meningkat menjadi 1.115 jiwa.Pertolongan yang sangat dibutuhkan oleh korban gempa terutama adalah kekurangan obat-obatan, air bersih, listrik, dan telekomunikasi, serta mengevakuasi korban lainnya.[1]


I.2. Tujuan
1.      Mendeskripsikan kehadiran dan peran organisasi-organisasi internasional dalam penanggulangan bencana di Sumatera Barat.
2.   Mendeskripsikan persepsi dan respon Pemerintah Indonesia (Pusat, Provinsi, Kota / Kabupaten) dan masyarakat Indonesia terhadap kehadiran dan peran organisasi-organisasi internasional dalam penanggulangan bencana di Sumatera Barat.
I.3. Rumusan Masalah
1.      Organisasi-organisasi internasional apa sajakah yang hadir dalam rangka penanggulangan bencana di Sumatera Barat?
2.      Bagaimana peran organisasi-organisasi internasional tersebut dalam penanggulangan bencana di Sumatera Barat?
3.      Bagaimana persepsi dan respon Pemerintah Indonesia (Pusat, Provinsi, Kota / Kabupaten) terhadap kehadiran dan peran organisasi-organisasi internasional tersebut?
4.    Bagaimana persepsi dan respon masyarakat Indonesia terhadap kehadiran dan peran organisasi-organisasi internasional tersebut?  
I.4. Landasan Teoritis dan Konseptual
1.      Bencana
 Pengertian Bencana menurut UU No.24/2700 tentang Penanggulangan
Bencana adalah rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan yang disebabkan oleh faktor alam dan atau faktor non alam  maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,kerusakan lingkungan,kerugian harta,benda dan dampak psikologis.[2]

Pengertian Bencana menurut International Strategy for Disaster Reduction (ISDR) adalah suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat,sehingga menyebabkan,sehingga menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan manusia dari segi materi,ekonomi,atau lingkungan dan melampaui kemampuan masyarakat yang bersangkutan untuk mengatasi dengan menggunakan sumber daya mereka sendiri.[3]

2.      Penanggulangan Bencana
Penanggulangan Bencana berarti suatu kegiatan untuk tanggap terhadap bencana agar terjadi proses pemulihan kembali secara keseluruhan.Dalam penanggulangan bencana yang terjadi pasca Gempa Sumbar berbagai macam LSM lokal atau organisasi asing datang menunjukkan solidaritas kemanusiaannya.Proses penanggulanga ini dikoordinasi oleh BNPB agar proses penanggulangan mudah terkoordinasi.

3.      Organisasi Internasional
Organisasi merupakan sekumpulan dari beberapa  orang untuk menjalankan tujuan yang sama dan bekerja sama dalam hal untuk memenuhi tujuan tersebut.Dalam hal pencapainnya kerja yang dilaksanakan di bagi-bagi secara merata agar apa yang diharapkan bisa tercapai.Begitu juga dengan Organisasi Internasional merupakan organisasi yang dimainkan oleh aktor-aktor Internasional negara dalam suatu negara tertentu. . Organisasi internasional bisa dimanfaatkan sebagai agen pembawa kemajuan bagi negara dunia ketiga, tetapi juga dapat berfungsi sebaliknya. Organisasi internasional juga dapat dilihat sebagai alat negara maju untuk menguatkan kedudukannya sebagai pelaku eksploitasi masyarakat dunia ketiga

4.      Teori Peran
Teori Peran menggambarkan interaksi sosial dalam terminologi aktor-aktor yang bermain sesuai dengan apa-apa yang ditetapkan oleh budaya. Sesuai dengan teori ini, harapan-harapan peran merupakan pemahaman bersama yang menuntun kita untuk berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.[4]  
Kaitan antara teori peran dengan Organisasi baik Lokal maupun Internasional sangat berhubungan.Suatu Organisasi bisa diakui  exist kehadirannya jika melaksanakan perannnya sebagai organisasi berdasarkan landasan kerja di buat oleh organisasi tesebut. Hubungan Internasional menandakan bahwa negara satu dengan yang lain saling berhubungan dan bekerja sama.Dengan adanya peran yang dimainkan oleh Organisasi dari suatu negara selain memberikan positif image juga menambah kembali rasa solidaritas yang tingi antar sesama negara yang saling bekerja sama.
5.      Teori Persepsi
Persepsi adalah proses internal yang kita lakukan untuk memilih, mengevaluasi dan mengorganisasikan rangsangan dari lingkungan eksternal. Dengan kata lain persepsi adalah cara kita mengubah energi – energi fisik lingkungan kita menjadi pengalaman yang bermakna. Persepsi adalah juga inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi individu,semakin mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas.[5]


I.5.  Metode Pengumpulan Data
1.  Stud
i Literatur
            Menggunakan data sekunder berupa buku, Koran, dan situs internet.
2.  Studi Lapangan
      Melakukan wawancara responden  dengan  relawan asing dari Mexico yang bersama organisasinya TOPOS,Tim Australia serta beberapa orang penduduk pariaman setempat.

BAB II
PEMBAHASAN
Kehadiran dan Organisasi Internasional Serta Persepsi dan Respon Pemerintah dan Masyarakat Indonesia Terhadap Organisasi Internasional dalam Penanggulangan Bencana di Sumatera Barat
             Gempa bumi Sumatera Barat 2009 terjadi dengan kekuatan 7,6 Skala Richter di lepas pantai Sumatera Barat pada pukul 17:16:10 WIB tanggal 30 September 2009. Gempa ini terjadi di lepas pantai Sumatera, sekitar 50 km barat laut Kota Padang.Gempa menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah di Sumatera Barat seperti Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kota Padangpanjang, Kabupaten Agam, Kota Solok, dan Kabupaten Pasaman Barat. Menurut data Satkorlak PB, sedikitnya 1.115 orang tewas akibat gempa ini yang tersebar di 3 kota & 4 kabupaten di Sumatera Barat, korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688 orang, korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.299 rumah rusak berat, 65.306 rumah rusak sedang, & 78.591 rumah rusak ringan.[6]
Berbagai informasi seketika terbang secepat kilat ke seluruh [pelosok dunia memberikan berita tebaru pasca gempa Sumbar.Tema yang tampil adalah Andalas Manangih.Melihat semua yang ada telah runtuh sejajar dengan tanah berbagai macam bantuan baik dari lokal maupun internasional langsung memberikan uluran tangan melalui program kemanusiaan.Berikut list INGO:

List of  Non Government’s
Organization



1.      Action Against Hunger
2.      Action Aid
3.      Action By Churches Together
4.      Adc Padang
5.      Adventist Development And Relief Agency
6.      Allied Recovery International
7.      Americares Foundation
8.      Appui (France)
9.      Arbeiter Samariter Bund
10.  Arbeiter Samariter Bund Deutschland
11.  Arbeiterwohlfahr
12.  Australian Aid International
13.  Belgian First Aid And Support Team
14.  Caritas Switzerland
15.  Caritas/Karina
16.  Catholic Agency For Catholic Development
17.  Catholic Relief Services
18.  Child Fund Indonesia
19.  Christian Aid
20.  Church World Service
21.  Concern Worldwide
22.  Cordaid
23.  Deniz Feneri / Turkey
24.  Dompet Dhuafa Australia
25.  Dompet Dhuafa Hongkong
26.  Education Concerns For Hunger Organization
27.  Emergency Architects
28.  First Response Indonesia
29.  Food For The Hungry (Fh)
30.  Foundation For International Deleopment Relief
31.  Gea Sar Turkey
32.  Global Aid Network
33.  Global Development Group
34.  Global Medic
35.  Goal
36.  Good Neighbors
37.  Gscf France          
38.  Habitat For Humanity International
39.  Handicap International
40.  Hands On Disaster Response
41.  Heks / Holianaa Swiss Interchurch Aid
42.  Help E.V. 
43.  Helping Hands Foundation
44.  Heus Italianna      
45.  Hilfswerk Austria
46.  Hivos Netherland
47.  Humanitarian Forum Indonesia
48.  Ihh Humanitarian Aid & Relief- Turkey
49.  Initiative For People In Need (Germany)
50.  Insaf Hrm
51.  International Catholic Migration Commission
52.  International Christian Reformed World Relief Community
53.  International Federation Of Red Cross / Red Crescent Societies
54.  International Medical Corps     
55.  International Relief And Development
56.  Intersos Italy        
57.  Islamic Relief       
58.  Island Aid
59.  Japan Emergency Ngo
60.  Johanniter International Assistance
61.  Kindernot-Hilfe   
62.  Lutheran World Relief
63.  Mahkota Medical Centre Hospital
64.  Malteser International – Germany
65.  Dompet Dhuafa Hongkong
66.  Education Concerns For Hunger Organization
67.  Emergency Architects
68.  First Response Indonesia
69.  Food For The Hungry (Fh)
70.  Foundation For International Deleopment Relief
71.  Gea Sar Turkey
72.  Global Aid Network
73.  Global Development Group
74.  Global Medic       
75.  Goal         
76.  Good Neighbors  
77.  Gscf France          
78.  Habitat For Humanity International
79.  Handicap International
80.  Hands On Disaster Response
81.  Heks / Holianaa Swiss Interchurch Aid
82.  Help E.V.
83.  Helping Hands Foundation
84.  Heus Italianna
85.  Hilfswerk Austria
86.  Hivos Netherland
87.  Humanitarian Forum Indonesia
88.  Ihh Humanitarian Aid & Relief- Turkey
89.  Initiative For People In Need (Germany)
90.  Insaf Hrm
91.  International Catholic Migration Commission
92.  Agency For Technical Cooperation And Development
93.  Aman Malaysia
94.  American Medical Doctors Association
95.  Ananda Marga Universal Relief Team
96.  Ananda Marga Universal Relief Team Ladies
97.  Asian Disaster Reduction Centre
98.  German Federal Agency For Technical Relif
99.  Gtz-Is Gitews
100.          International Rescue Committee
101.          Islamic Development Bank         
102.          The Japan Asian Assosiation An Asian Friendship Society
103.          Us Geological Survey



II.b.  Peran Organisasi-organisasi Internasional dalam Penanggulangan Bencana di Sumatera Barat.
Duka bumi Ranah Minang (Sumatra Barat, red) karena guncangan gempa 7,9 Skala Richter diikuti tanah longsor, Rabu (30/9) tidak saja menyentuh hati masyarakat, pemerintah dan pihak lain di Indonesia tetapi juga memunculkan solidaritas internasional membantu meringankan derita para korban.Tangis, jeritan, darah, derita dan nyawa warga Ranah Minang terdengar jauh menembus wilayah nasional hingga ke dunia internasional.
Bantuan dari masyarakat dan daerah di Indonesia serta dunia internasional datang susul menyusul untuk membantu warga Sumbar dan pemerintah daerah ini dalam masa tanggap darurat. Beberapa hari pasca bencana ini, puluhan hingga ratusan anggota tim SAR luar negeri berdatangan ke Kota Padang, Sumbar, dengan peralatan lengkap dan beberapa ekor anjing pelacak untuk membantu upaya pencarian para korban gempa di daerah itu.
Tim SAR itu datang dari Swiss, Australia dan Jepang yang dilengkapi peralatan berteknologi canggih termasuk anjing pelacak. SAR itu yakni Disaster Relief Team Japan, United National Insarag Swiss dan satu tim lagi dari Australia. Selanjutnya susul menyusul Bandara Internasional Minangkabau (BIM) didarati pesawat membawa ratusan tim SAR asing dan lembaga internasional lainnya yang juga membawa bantuan logsitik darurat ke Sumbar.
Tim SAR asing bersama SAR gabungan Indonesia kebanyakan fokus mencari korban gempa pada dua lokasi terparah di Sumbar, yakni Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman.Pada kedua lokasi tersebut masih terdapat ratusan korban yang tertimpa reruntuhan dari bangunan berlantai dua dan tiga yang belum dievakuasi dan rumah-rumah yang ditimbun tanah longsor.Setelah sepekan membantu upaya pencarian dan evakuasi korban, organisasi-organisasi internasional itu kini lebih memfokuskan pada kegiatan kemanusiaan.Kegiatan kemanusiaan itu, meliputi perbaikan hunian atau rumah-rumah penduduk, penyediaan air bersih dan pengawasan terhadap makanan atau gizi.Selain itu, tindakan yang diambil untuk mempercepat pembersihan puing-puing bangunan yang roboh adalah tindakan yang benar.[7]

II.c.  Persepsi dan Respon Pemerintah Indonesia (Pusat, Provinsi, Kota / Kabupaten) Terhadap Kehadiran dan Peran Organisasi Internasional dalam Penanggulangan Bencana di Sumatera Barat.
Penanggulangan bencan untuk Sumbar pasca gempa Sumbar mendapat perhatian dunia.Pemerintah kota Padang,Pemerintah Pusat,NGO maupun INGO berperan sabagai memberikan bantuan secara langsung kepada para korban.
Bagi Pemerintah Kota/ Pusat bantuan dari berbagi pihak untuk penanggulangan bencana ini sangat membantu sekali karena untuk mengevakuasi para korban dari reruntuhan bangunan besar  diperlukan alat besar yang bisa untuk mengangkut korban tersebut sementara dai INGO yang ada memberikan bantuan langsung ke lapangan untuk proses evakuasi korban dengan memakai alat yang langsung di bawa dari negaranya sendiri.
Di samping pengevakuasian korban dari korban reruntuhan,warga Sumbar pasca gempa juga mengalami kekurangan air bersih karena kerusakan infrastruktur pada pipa  airnya.Sementara dari Tim Australia memberikan bantuan berupa penawar air laut yang diproses dan bisa diminum langsung airnya.
Dari kenyataan yang ada di lapangan segala keterlibatan yang dilakukan  INGO maupun memeberikan dampak positif bagi pemrintah karena jika pemerintah sendiri yang bekerja mungkin akan sangat lambat pemulihannya.
             
II.d.  Persepsi dan Respon Masyarakat Indonesia Terhadap Kehadiran dan Peran  
 Organisasi Internasional dalam Penanggulangan Bencana di Sumatera Barat.
Kehadiran INGO dalam penanggulangan bencana di Sumbar bagi masyarakat sendiri ada yang memeberi respon positif dan respon negatif.Pasca seminggu gempa,INGO itu melakukan bantuan kemanusiaan yang turut diakui masyarakat sangat terbantu ,seperti yang dikatakan salah seorang warga Pariaman sehari setelah gempa langsung datang relawan asing untuk memberi bantuan untuk bisa dikonsumsi serta mendirikan tenda bagi rumah bagi warga yang rumahnya runtuh.
Namun berjalan minggu kedua pasca gempa tampak ada suatu yang mengganjal di lapangan.Yaitu masalah misionarisasi yang memurtadakan orang Islam ke agama Kristen.
Menurut keterangan warga setempat, kejadian itu tidak berlangsung serta merta namun berjalan pelan dan pasti. Upaya pemurtadan ini dilakukan oleh sebuah LSM bernama Samaritan yang mendapat bantuan dari luar negeri (AS-red).Modus pemurtadan dengan mengajarkan anak-anak setempat pengenalan pada Modus lain yang dipakai adalah janji tawaran bantuan yang diberikan oleh LSM kepada warga setempat. Oleh LSM itu, warga sekampung dijanjikan akan selalu dipasok dengan bantuan logistik selama tiga tahun penuh dengan kehadiran 5 helikopter setiap hari non stop, minimal 2 helikopter. Serentak, sekitar 100 warga sepakat menandatangani nota bersama untuk mengusir dengan terpaksa LSM itu karena dianggap memaksakan kehendaknya untuk berganti keyakinan dan melanggar hukum.Pengaruh yang diperoleh warga kampung setempat, mereka harus rela berpuasa terlebih dahulu menunggu kiriman bantuan yang ditempuh dari jalur darat, mengingat kecilnya kemampuan para relawan dalam negeri dalam fasilitas.[8]
Kronologis ceritanya Sabtu tanggal 4 Oktober 2009 mulailah mendarat Helikopter dari Amerika Serikat yang berkerjasama dengan LSM Samarintan sebanyak 4 kali pendaratan dalam setiap hari dan mereka membuat Posko di daerah Korong Koto Tinggi
Pada awalnya Amerika Serikat yang berkerjasama dengan LSM Samaritan hanya sekedar mengantarkan bantuan saja sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan, diantara bantuan yang mereka salurkan berupa logistik, tenda, alat-alat dapur, alat-alat pertukangan dan sebagainya.Namun beberapa hari sesudah itu akhirnya dalam istilah Amerika Serikat tidak ada makan siang yang gratis sehingga mereka mulai untuk melancarkan program-program misionaris dan pemurtadan.[9]

BAB III
PENUTUP
I.                   Kesimpulan
Tak ada yang bisa lari dari bencana.Seberapa tangguh negeri suatu Negarapun tak akan bisa mengalahkan kehancuran yang diakibatkan gempa ataupun bencana besar lainnnya.Ini menandakan bahwa kita sebagai manusia hanyalah makhluk lemah yang tidak bisa melakukan sesuatu sesuai keinginan kecuali dengan izinNYa.Dunia internasionalpun mengakui itu, sebagai bentuk konkritnya berbagai macam INGO berbondong-bondong datang ke Sumbar,Padang unutk menjalankan aksi kemanusiaannya.
Kerusakan infrastruktur bangunan rumah, kantor-kantor-kantor penting di Sumbar serta menurunnya aktivitas ekonomi membuat warga Sumbar terhambat aktivitasnya sementara  kelaparan melanda sebagian daerah yang terkena bencana.Namun hal itu belum tentu sebanding dengan hilangnya nyawa manusia yang tertimbun  runtuhan bangunan.Sebagai korban yang masih hidup patutlah kita mensyukuri karunia termahal ini yang tidak bisa dibeli dengan emas ataupun permata yang trililiuran harganya.
Dalam menyikapi bencana ini INGO berperan aktif untuk proses pemulihan Sumbar agar Sumbar bisa kembali seperti semula aktifitasnya.Selain pemerintah terbantu akan datangnya bantuan kemanusiaan INGO,hal ini juga membawa dampak positif di masyarakat Minang.Namun kesempatan ini dimanfaatkan oleh beberapa pihak yang memiliki misi pribadi untuk memurtadkan Orang Islam.Kita semua diingatkan agar tak boleh lengah serta  lebih selektif dalam setiap bantuan yang datang. Sangat disayangkan ada dari saudara kita di Koto Tinggi yang telah terjerumus masuk Kristen .Hal yang perlu kita lakukan bersama-sama adalah dengan kembali menyadarkan diri akan setiap peristiwa bahwa itu merupakan ujian bagi kita semua.


DAFTAR PUSTAKA

·         "http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_Sumatera_Barat_2009"
·         Modul Khusus Komunitas Relawan dan BKM C35 PNPM Mandiri Perkotaan
·         Modul Khusus Komunitas Relawan dan BKM C35 PNPM Mandiri Perkotaan
·         PERSPEKTIF DALAM PSIKOLOGI SOSIAL,Hasan Mustafa
·         "http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_Sumatera_Barat_2009"
·         Hendra Agusta.2009.Solidaritas Internasional Bagi Ranah Minang,Harian Bertita Sore,10 Oktober 2009
·         Antimurtad.2009.Mediadan Informasi Perlawanan Terhadap Pemurtadan,27 Oktober 2009 www.gurukreatif.wordpress.com/Mewaspadai Gerakan Misionaris Pasca Musibah Gempa Sumbar/Bustamam Ismail on November 3, 2009
                                                                                           








[1] "http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_Sumatera_Barat_2009"
[2] Modul Khusus Komunitas Relawan dan BKM C35 PNPM Mandiri Perkotaan
[3] Modul Khusus Komunitas Relawan dan BKM C35 PNPM Mandiri Perkotaan
[4] PERSPEKTIF DALAM PSIKOLOGI SOSIAL,Hasan Mustafa


6"http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_Sumatera_Barat_2009"
[7] Hendra Agusta.2009.Solidaritas Internasional Bagi Ranah Minang,Harian Bertita Sore,10 Oktober 2009
[8] Antimurtad.2009.Mediadan Informasi Perlawanan Terhadap Pemurtadan,27 Oktober 2009
[9] www.gurukreatif.wordpress.com/Mewaspadai Gerakan Misionaris Pasca Musibah Gempa Sumbar/Bustamam Ismail on November 3, 2009

 


No comments:

Post a Comment